Siapa Koalisi Punya Bis tapi Sopir Nggak Pede yang Diungkit Cholil Nafis

Siapa Koalisi Punya Bis tapi Sopir Nggak Pede yang Diungkit Cholil Nafis

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 20 Mar 2023 08:18 WIB
Cholil Nafis mengisi ceramah di acara Golkar
Cholil Nafis (Foto: Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis menyinggung koalisi partai politik yang dianalogikan sudah punya bus tapi sopir tidak percaya diri menyongsong Pilpres 2024. Lantas siapa yang disinggung Cholil Nafis?

Cholil Nafis melontarkan pernyataan itu saat berceramah di Masjid Ainul Hikmah DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. Dia bicara terkait tokoh capres Indonesia capres yang akan maju hingga kini belum menemukan titik terang.

"Ini paling repot kalau presiden yang akan datang. Kapan deklarasi dan pasangan dengan siapa, ini pada bingung. Kalau deklarasi dari awal-awal ini kira-kira sudah tepat apa tidak," kata Cholis saat berceramah di Masjid Ainul Hikmah DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (19/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cholil menyinggung terkait koalisi yang terbentuk saat ini. Koalisi yang ada menurutnya, baru menjadi pondasi, tetapi pengendalinya belum ada.

"Apakah ini pekerjaan yang tepat atau tidak ini hikmah, jadi politisi itu saya banyak belajar pintar ilmu hikmah. Sekarang ini ada yang punya busnya, tapi sopirnya nggak percaya diri," tutur Cholil.

ADVERTISEMENT

Cholil mengatakan ada pula pihak yang sudah kumpul bersama tetap belum ada ikatan resmi. Bahkan dia menyebut ada yang sudah bentuk Sekretariat Bersama (Sekber) tapi belum mempunyai pasangan yang jelas.

"Ada yang sudah deklarasi, numpang bis orang lain, seakan-akan dia akan jadi sopir. Jadi Indonesia ini sedang kebingungan siapa presidennya. Ini butuh ilmu hikmah," ucap Cholil.

Siapa Disindir?

Pernyataan Cholil Nafis terkait koalisi punya bus tapi sopirnya tak percara diri dinilai menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Partai Golkar, PAN, dan PPP. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.

"Kiai Cholil Nafis saya kira menyindir KIB, sudah kumpul-kumpul, bisnya tersedia cuma kebingunan siapa sopir dan kernetnya," kata Adi kepada wartawan, Minggu (19/3).

Adi Prayitno (Dok istimewa)Adi Prayitno (Dok istimewa) Foto: Adi Prayitno (Dok istimewa)

Adi menyebut KIB sudah memenuhi syarat ambang batas presiden untuk mengusung capres-cawapres di Pilpres 2024. Tapi KIB yang sudah lama terbentuk hingga kini belum menentukan pasangan calon yang akan diusungnya.

"KIB sudah terbentuk, sudah menggenapi ambang batas presiden 20 persen tapi capres dan cawapresnya belum juga diumumkan secara resmi," ucapnya.

Menurut Adi, Cholil Nafis di acara Golkar juga tak luput menyindir PDIP, poros koalisi Gerindra-PKB, dan Koalisi Perubahan. Adi mengatakan Anies yang diusung Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat disebut menumpang di Koalisi Perubahan karena Anies tak punya partai.

"Jelas Kiai Cholil Nafis itu menyindir poros politik Gerindra dan PKB. Kodenya jelas misalnya ada yang sudah kumpul-kumpul bikin fakta integritas tapi pasangannya tidak jelas. Itu jelas menyindir Gerindra dan PKB karena capresnya Prabowo Subianto tapi cawapresnya belum jelas apakah Muhaimin Iskandar ataupun yang lain," ujarnya.

"(Cholil Nafis) Juga tentu menyindir poros perubahan, ada yang deklarasi menumpang bus orang lain seakan-akan dia sopirnya. Anies itu tidak punya partai, partai-partai pendukungnya itu dianggap bus orang lain yang ditumpangi oleh Anies seakan-akan dia menjadi calonnya. Yang paling penting belum ada juga siapa yang akan calon kernetnya," sambungnya.

PDIP, kata Adi, juga disindir oleh PDIP karena hingga kini belum jelas menentukan capresnya. "Jadi secara definitif sebenarnya Kiai Cholil Nafis menyinggung semua poros politik, termasuk PDIP ya," imbuhnya.

Simak juga Video 'Sindiran Ngabalin Untuk Anies soal Narasi Menko Mau Ubah Konstitusi:

[Gambas:Video 20detik]



Simak respons partai tergabung KIB di halaman selanjutnya:

PPP Jawab Cholil Nafis

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) menjawab sindiran Cholil Nafis terkait KIB tidak percaya diri mengusung bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024. Awiek bicara strategi setiap partai untuk memenangkan kontestasi pesta demokrasi.

Awiek menghargai pendapat dari Cholil Nafis. Namun Awiek menegaskan bahwa setiap partai memiliki strategi masing-masing dalam menyongsong Pilpres 2024.

"Soal koalisi itu biarkan urusan partai partai politik, termasuk di KIB. Bukan soal pede tidak pede, semua butuh strategi yang matang dan kajian-kajian yang mendalam," kata Awiek kepada wartawan, Minggu (19/3).

Ketua DPP PPP Achmad BaidowiKetua DPP PPP Achmad Baidowi Foto: Faiq Azmi/detikJatim

Awiek menyebut jika sekadar deklarasi, KIB yang digagas PPP, Partai Golkar, dan PAN itu bisa saja besok menggelar deklarasi. Sebab, kata dia, koalisi tiga partai ini sudah memenuhi syarat ambang batas presiden yakni 20 persen.

"Tapi masalahnya, kalau kita koalisi kan bagaimana caranya bisa menang, itu saja. Jadi tidak sekadar hanya deklarasi-deklarasi, tapi bagaimana caranya menang dalam kontestasi," tegasnya.

Respons PAN

Waktum PAN Vivo Yoga Mauladi mengibaratkan KIB adalah bus yang memiliki mesin turbo modern, yakni mesin yang kuat, tidak mudah rusak, dan tahan terhadap goncangan. Menurutnya, bus KIB itu milik tiga orang yang sehati, kompak, solid dan saling menguatkan.

"Sudah banyak yang melamar jadi sopir dan kondektur, beraneka warna dan rupa. Surat lamaran sudah diterima, dan segera akan diseleksi," ucapnya.

Viva Yoga MauladiViva Yoga Mauladi Foto: Ari Saputra

Menurut Viva, prioritas yang akan menjadi sopir bus KIB adalah salah satu pemiliknya yaitu Golkar, PAN dan PPP. Sebab, hal itu lebih bagus karena tentu akan dirawatnya dengan sepenuh hati.

"Sopir dan kondektur bus haruslah figur yang memiliki integritas pribadi yang baik, terlatih, cakap, harus dapat mengendalikan penumpangnya ke arah tujuan, serta harus mengarungi aspal jalanan selama 10 tahun ke depan," ujarnya.

"Kita tidak mau kumpul bersama tanpa ikatan. Yang pasti sebentar lagi akan ditunjuk sopir dan kondektur busnya agar bisa berjalan dan mengantar penunpang sampai singgah sana," imbuhnya.

(fas/gbr)



Hide Ads