PKS dan NasDem mengkritik Partai Demokrat yang percaya diri mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres pendamping Anies. Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut PD akan terus berusaha untuk mewujudkan AHY menjadi Cawapres.
"PD pastinya akan terus agresif ke NasDem selama AHY tak kunjung dipilih sebagai bakal cawapres Anies. Kalau Andi Arief sudah ke luar kandang, aktif kultwit di Twitter, pasti situasi politik kian rumit, terutama untuk menterjemahkan keinginan Demokrat," kata Adi saat dihubungi, Jumat (10/3/2022).
Diketahui, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menilai pasangan Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat AHY lebih menjanjikan daripada Anies dan Khofifah Indar Parawansa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Adi, PD sadar menjadi kunci lolosnya koalisi untuk mengusung calon presiden. Jika PD mundur, maka syarat 20 persen kursi parlemen untuk mengusung capres tak terpenuhi.
"AHY kunci poros perubahan terus lanjut atau bubar. Setidaknya itu yang tersirat dari pernyataan elite PD yang terus ngotot AHY layak mendampingi Anies. Jika PD angkat kaki, poros ini bisa pecah. PD ini paham betul kuncian di poros perubahan," katanya.
"Makanya sampai saat ini PD pasang harga mahal. Beda dengan PKS yang terlihat kebuh tawadu," ucapnya.
Menurut peneliti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, memang Koalisi Perubahan, menyebut nama bakal cawapres ada di tangan Anies. Namun, PD dinilai memiliki kekuatan untuk menentukan cawapres.
"Bagi PD itu hanya di atas kertas. Tapi praktisnya Anies tak bisa menentukan cawapres sepenuhnya, tapi jatah Demokrat lah untuk tentukan cawapres," katanya.
"Secara eksplisit, yang dilakukan Demokrat ini jelas pembangkangan atas otoritas Anies dalam menentukan posisi cawapres," ucapnya.
Pernyataan Andi Arief, selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga 'Saling Puji AHY-Anies saat Demokrat Deklarasikan Capres':