Sekjen PDIP Bantah Ada Komunikasi dengan PAN soal Duet Ganjar-Erick Thohir

Sekjen PDIP Bantah Ada Komunikasi dengan PAN soal Duet Ganjar-Erick Thohir

Adrial Akbar - detikNews
Kamis, 02 Mar 2023 17:08 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Matius Alfons/detikcom)
Jakarta -

Mencuat duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan calon presiden (Capres), dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) saat Rakornas PAN. PDI Perjuangan, partai asal Ganjar, membantah ada komunikasi dengan PAN soal duet tersebut.

Awalnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal pentingnya melatih kader dari internal partai.

"Di mana partai banyak yang tidak percaya diri untuk melakukan pelembagaan dan kemudian membangun kaderisasi dari internal partai," ujar Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan, banyak partai politik yang mencalonkan seseorang berdasarkan motif mendongkrak elektoral semata. Hal itu, disebut sebagai jalan pintas karena tidak adanya kaderisasi di internal partai.

"Sehingga banyak motif mencalonkan seseorang dalam demokrasi elektoral itu ada motif untuk mendongkrak elektoral partai tersebut. Ada motif sebagai jalan pintas karena tidak melakukan kaderisasi di internal partai," kata dia.

ADVERTISEMENT

Menurut Hasto, hal tersebut sangat menyentuh aspek etika politik. Karenanya, ia mengatakan semua pihak harus belajar bahwa melatih kader internal adalah paling baik dan paling rasional.

"Dan bagi PDI Perjuangan, itu menyentuh aspek etika politik," katanya.

Hasto menuturkan, komunikasinya dengan PAN telah berlangsung. Namun bukan untuk membicarakan pencalonan presiden dan wakil presiden termasuk wacana duet Ganjar-Erick

"Ya kalau komunikasi dilakukan untuk hal-hal lain, di luar hal yang terkait dengan pencalonan presiden dan wakil presiden," ungkapnya.

Sebelumnya, usulan duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri BUMN Erick Thohir di 2024 mencuat saat Rakornas PAN 2023. Wabendum PAN Rizky Al Jupri menjelaskan usulan tersebut juga sudah dikomunikasikan secara informal dengan PDIP.

Rizky mulanya menjelaskan asal-usul munculnya usulan duet Ganjar-Erick Thohir di Rakornas PAN 2023. Dia menyebut usulan itu merupakan gambaran PAN ingin lebih rasional dan realistis untuk menyambut Pemilu 2024.

"Partai Amanat Nasional sekarang ini mencoba lebih rasional, lebih realistis, usulan kita mengenai kombinasi duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir itu sebetulnya adalah hasil dari observasi kita terhadap berbagai survei yang telah dilakukan oleh lembaga konsultan politik 3-6 bulan terakhir," kata Rizky dalam acara Adu Perspektif seperti disiarkan detikcom, Rabu (1/3/2023).

Simak Video 'Alasan PAN Usul Duet Ganjar-Erick Thohir: Opsi Terbaik':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Rizky mengatakan berdasarkan survei-survei dari berbagai lembaga selama beberapa bulan terakhir Ganjar Pranowo, Anies Baswdan, dan Prabowo Subianto selalu berada di atas. Menurutnya, elektabilitas Ketum PAN Zulkifli Hasan bahkan terpaut jauh dari ketiga kandidat tersebut. Atas dasar itu lah, dia menyebut pihaknya akhirnya mengusulkan agar Ganjar Pranowo bisa berdampingan dengan Erick Thohir.

"Jadi 3 nama yang selalu ada di papan atas survei ini coba kita rundingkan dan kita bahas internal dengan pimpinan partai di tingkat provinsi dan kabupaten kota, dan itu hasilnya memang mayoritas menginginkan Pak Ganjar Pranowo yang kita calonkan, tapi di sini kita sifatnya masih mengusulkan, belum sampai tahap mengusung atau mendukung," ucapnya.

"Nah sosok yang kita anggap pas untuk dampingi Pak Ganjar Pranowo adalah Pak Erick Thohir, jadi kita lihat kombinasi duet ini adalah kombinasi yang bisa bawa Indonesia ke arah lebih baik," lanjut dia.

Rizky lalu ditanya terkait komunikasi dengan PDIP usai mengusulkan Ganjar Pranowo diduetkan dengan Erick Thohir. Menurutnya, PAN sudah mengkomunikasikan hal itu secara informal dengan PDIP.

"Iya kalau komunikasi-komunikasi yang sifatnya informal atau di belakang layar sudah dilakukan, memang belum pada tataran formal di antara kedua pimpinan partai bertemu duduk semeja belum. Tapi kalau misalnya komunikasi-komunikasi informal antara pimpinan partai, misal ada pimpinan partai lain sudah kita lakukan. Ini tinggal gimana kemas ini ke tatanan lebih formal, sehingga duet Ganjar-Erick ini bisa diterima oleh pihak-pihak lainnya," ujar dia.

(aik/aik)



Hide Ads