Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejumlah nama capres dan cawapres di antaranya Prabowo Subianto, Erick Thohir, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutan di Harlah ke-50 PPP. Ada nama yang disebut Jokowi tidak hadir di acara itu, siapa sosoknya?
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut nama itu mungkin saja Ganjar Pranowo. Adi menyebut selama ini publik melihat dukungan Jokowi mengarah kepada Gubernur Jawa Tengah itu.
"Pertama, tak ada keraguan apapun capres jagoan Jokowi yang tak hadir harlah PPP bagi publik adalah Ganjar, bukan yang lain. Selama ini asosiasi sikap politik Jokowi mengarah ke Ganjar bahkan sempat membuat hubungan dengan PDIP sempat tegang," kata Adi kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada acara itu Jokowi menyinggung capres-cawapres dan kemudian menyapa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Dia juga menyebut nama Menko Polhukam Mahfud Md, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketum Demokrat AHY.
Menurut Adi, nama yang tidak hadir dalam acara itu mungkin saja mengarah pada Ketua DPR Puan Maharani, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Namun, Adi meyakini nama yang dimaksud Jokowi bukanlah Anies Baswedan.
"Kedua, mungkin juga yang dimaksud capres jagoan Jokowi yang tak hadir harlah PPP mengarah ke Puan, Airlangga, Cak Imin, dan lainnya. Karena memang Jokowi terlihat menghindar betul jika hanya dikaitkan dengan satu capres tertentu saja. Jokowi sepertinya ingin terlihat elegan siapapun elite di negara ini yang potensial maju bakal di-mention. Yang jelas bukan Anies," tutur Adi.
"Persisnya hanya Jokowi dan Tuhan saja yang tahu siapa capres yang bakal diusung nantinya. Yang jelas mengarah ke nama-nama yang berada di inner circle kekuasaan saat ini," imbuhnya.
Adi menilai Jokowi telah memiliki satu nama yang dijagokan sebagai capres. Utamanya, kata dia, yang jadi prioritas Jokowi adalah capres dari PIDP.
"Meski Jokowi banyak sebut nama-nama capres, pastinya Jokowi punya prioritas terutama capres PDIP. Apapun judulnya Jokowi itu kader PDIP, pasti diutamakan. Merahnya mata dapat dilihat. Tapi merahnya hati sulit ditebak. Tampak di permukaan terlihat Jokowi meng-endorse banyak tokoh, tapi di lubuk hati terdalam pastinya hanya ada satu nama," sebut Adi.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.