Gerindra Santai Saat Isu Sandi Dongkel Prabowo Diembuskan Demokrat

Gerindra Santai Saat Isu Sandi Dongkel Prabowo Diembuskan Demokrat

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 14 Feb 2023 08:35 WIB
Sandiaga Uno saat menjadi pembicara di Bandung, Sabtu (21/1/2023).
Sandiaga Uno (Sudirman Wamad/detikJabar)
Jakarta -

Partai Demokrat mengembuskan kabar kalau Menparekraf Sandiaga Uno berupaya mendongkel Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan maju di Pilpres 2019. Kabar itu pun direspons santai oleh Gerindra.

Kabar tersebut diungkap oleh Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik lewat akun Twitternya, Senin (13/2/2023). Rachland lantas mengungkap keinginan Sandiaga maju capres lewat Gerindra.

Wasekjen PD Rachland NashidikFoto: Wasekjen PD Rachland Nashidik. (Farih-detikcom)

"Siapa khianati Prabowo? Sandiaga Uno pasti jauh dari label itu. Bagaimanapun, ia berada di sebelah Pak Prabowo pada Pilpres 2019. Tapi saya punya pengalaman dengan Sandiaga menuju Pilpres 2019, saat partai-partai sedang aktif mencari kawan koalisi. Pembaca bisa menilai sendiri," cuit Rachland mengawali ceritanya. Dia telah mengizinkan cuitannya dikutip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu diketahui Rachland saat dirinya menghadiri pertemuan bersama orang-orang yang mewakili Sandiaga sebelum pendaftaran capres-cawapres di Pilpres 2019.

Rachland mengatakan dirinya ikut dalam pertemuan bersama orang-orang yang perwakilan Sandiaga pada sebelum pendaftaran paslon capres-cawapres di Pilpres 2019.

ADVERTISEMENT

"Sore itu saya menghadiri pertemuan tertutup di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Saya tidak sendirian. Begitu juga mereka yang mengaku mewakili Sandiaga. Ini beberapa bulan menuju pendaftaran Capres-Cawapres, jadi harusnya masih di tahun 2018. Pilpres berlangsung pada April 2019," kata Rachland.

Dalam pertemuan itu lah dibicarakan soal niat dan upaya Sandiaga menjadi capres dari Partai Gerindra. Padahal, kata Rachland, saat itu Gerindra telah menetapkan Prabowo sebagai capres usungan.

"Isu penting yang disampaikan dalam pertemuan adalah niat dan upaya Sandiaga menjadi calon presiden dari Partai Gerindra. Wah. Tentu ini info yang dahsyat. Bukankah komunike resmi partai selalu mengumandangkan Pak Prabowo sebagai Calon Presiden? Apa ini? Internal power struggle?" katanya.

Simak juga Video 'Sandi Diisukan Dapat Restu Gabung PPP, Dasco: Prabowo Tak Akan Menahan':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman berikut

Meski begitu, Rachland enggan ikut campur lebih dalam terkait hal tersebut. Menurutnya, jika benar ada upaya itu Prabowo tidak akan diam.

"Kami tentu tak mau terlibat dalam gejolak internal partai lain, bila benar ada. Kami hormati kedaulatan partai itu sendiri untuk menyelesaikan. Lagi pula, Sandiaga mau dongkel Prabowo? Wow. Kalaupun benar, purnawirawan Letnan Jenderal TNI Prabowo pasti tak akan tinggal diam," imbuhnya.

Gerindra Respons Santai

Pernyataan Rachland itu lantas dikonfirmasi ke Gerindra. Ketua Harian Gerindra Dasco mengaku tidak tahu menahu terkait pertemuan yang dimaksud Rachland. Dia menekankan tidak ada pihak Gerindra yang datang dalam pertemuan tersebut.

Sufmi Dasco Ahmad Foto: Sufmi Dasco Ahmad (Dwi Rahmawati/detikcom)

"Ya saya tidak mau ikut campur dalam urusan yang saya nggak tahu. Kan pertemuan itu saya nggak hadir atau teman-teman Gerindra yang lain juga nggak ada yang hadir," kata Dasco kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).

"Kan yang dibilang oleh Pak Rachland itu adalah representatif atau mewakili Pak Sandi. Nah jadi pembicaraan apa itu atau apa yang dibicarakan itu cuma mereka yang tahu. Saya tidak mau berkomentar atau ikut berpolemik di situ," imbuhnya.

Dasco mengatakan pihaknya dan Prabowo hanya menghadiri pertemuan resmi, seperti pertemuan bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketua umum Demokrat saat itu. Sementara, Dasco menduga pertemuan yang dimaksud Rachland bukan pertemuan resmi yang melibatkan Gerindra.

"Pertemuan-pertemuan resmi dengan Demokrat dalam hal berkoalisi saya dan beberapa kawan di Gerindra bersama Pak Prabowo tentunya hadir. Selalu dengan Pak SBY kita hadir ataupun dengan tim yang ditunjuk resmi oleh Pak SBY. Waktu itu saya, Pak Muzani, Pak Fadli, dan beberapa kawan lain hadir pada waktu itu. Di pertemuan itu, tentunya bukan, kalaupun ada, bukan pertemuan resmi yang mengharuskan kita hadir," katanya.

(fca/eva)



Hide Ads