Gelombang Kritik Sistem Pemilu Coblos Partai Makin Besar

Gelombang Kritik Sistem Pemilu Coblos Partai Makin Besar

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Feb 2023 08:43 WIB
Ilustrasi Pemungutan Suara di bilik suara pada pemilu 2014
Foto: dok. detikcom

Parpol Dikhawatirkan Jualan Kursi

Formappi juga menolak keras usulan Pemilu coblos partai. Sistem proporsional tertutup atau sistem coblos partai dinilai bisa menciptakan pasar jual beli kursi.

"Menolaklah (proporsional tertutup). Kalau tertutup kan, sangat mungkin daftar calegnya juga tertutup. Mungkin hanya akan dipajang di TPS saja saat Hari H. Jadi selama kampanye partai yang bekerja keras, dan caleg membantu partai agar menang," ujar peneliti Formappi Lucius Karus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan bahwa jika sistem proporsional tertutup diterapkan, maka partai akan menjadi segalanya bagi caleg. Caleg hanya akan bekerja untuk partai.

"Partai adalah segalanya bagi caleg. Caleg tinggal nunggu saja. Caleg bekerja untuk Partai. Partai harus menang agar caleg berpeluang dapat kursi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, menurutnya, sistem proporsional tertutup juga bisa menciptakan pasar jual beli kursi. Bahkan, politik uangnya bisa berlipat.

"Begitu jadinya. Bayarnya bisa dobel dong. Saat mau dicalonkan, dan mungkin saat mau ditetapkan selesai Pemilu. Setelah tahu partai bisa dapat kursi, maka caleg membayar untuk membeli kursi yang jadi hak partai itu. Bisa gila-gilaan itu pasarnya," kata Lucius.

"Makanya bisa jadi harga kursi terpikir itu senilai atau lebih dari harga yang harus dikeluarkan caleg di sistem terbuka," sambungnya.


(maa/maa)



Hide Ads