Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani berbicara soal peta koalisi saat ini yang menurutnya masih dinamis. Arsul menilai poros koalisi yang saat ini bermunculan bisa saja berubah atau bahkan berpindah haluan.
"Kalau kita bicara koalisi apapun, yang saat ini muncul di media, apakah itu KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau yang menyebut diri Koalisi Perubahan, itu adalah sebuah koalisi yang bersifat dinamis," kata Arsul di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023).
Menurut Arsul, bisa saja ada partai di koalisi yang akhirnya keluar atau justru terhenti lantaran tak memenuhi ambang batas pencapresan 20%. Dengan demikian, dia menilai poros koalisi yang ada saat ini yakni KIB, KIR, dan bakal poros Koalisi Perubahan itu masih belum fix.
"Apa arti dinamis? Artinya di koalisi itu bisa tetap, kemudian bertambah, bisa juga kemudian berubah. Dalam arti ada yg kemudian keluar, dan masuk ke koalisi yang lain," tutur Arsul.
"Atau bahkan ada juga nanti koalisi yang bisa saja kemudian terhenti karena misalnya tidak mencukupi untuk bisa mengusung pasangan calon karena kurang dari 20 persen. Jadi itu yang harus dilihat, maka baik KIB, KIR, Koalisi Perubahan, itu adalah koalisi-koalisi yang harus kita pandang itu koalisi yang belum fix," lanjutnya.
Arsul lalu mengungkit langkah Partai NasDem yang berkunjung ke markas Golkar padahal dari koalisi yang berbeda. Ke depan, dia menilai hal seperti itu menjadi sesuatu yang biasa.
"Katakanlah, yang terakhir dan kemudian jadi sorotan publik, media, itu ketika NasDem, Pak Surya dan kawan-kawan berkunjung ke Golkar. Nah, itu saya kira di hari-hari mendatang, komunikasi yang menunjukkan dinamisnya koalisi itu akan terus berlangsung," pungkasnya.
(dwr/fca)
