Warga Baduy Titip Kolom Agama di KTP
Masyarakat adat Baduy berharap ada pembahasan agama agar kepercayaan mereka bisa tercantum di KTP. Harapan ini disampaikan kepada Anies Baswedan.
Sekretaris Desa Kanekes Agus mengatakan masyarakat Baduy sering kali dianggap tidak beragama lantaran tidak tercantum di KTP. Mereka berharap ada pengakuan dari negara soal agama atau kepercayaan yang mereka anut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari tahun 2015 harapan masyarakat kami agar ada legalitas, agar ketika berhubungan dengan dunia luar masyarakat kami tidak dianggap masyarakat tidak beragama. Di KTP, agamanya distrip, kalau bapak (Anies) lihat masih strip," ujar Agus saat berdialog di Kampung Baduy.
Agus berharap Anies Baswedan melalui partai NasDem bisa mendorong keinginan masyarakat Baduy. Anies diharapkan bisa mendiskusikan hal ini kepada pemangku kebijakan lain di Jakarta.
"Mohon intervensi dan bantuan segenap Partai NasDem berserta Bapak Anies agar kami masyarakat adat Baduy punya legalitas keyakinan yang kami anut dan diakui secara resmi oleh negara. Itu harapan kami dan kenang-kenangan untuk Bapak Anies beserta rombongan semoga menjadi pembahasan dan dialog di Jakarta nanti," tuturnya.
"Kalau Bapak ingat Sunda Wiwitan pasti bapak ingat Baduy. Jadi jangan lupa dibahas Pak agar selalu ingat wilayah Baduy," sambungnya.
Menanggapi hal itu, Anies Baswedan mengatakan akan mencoba membawa pesan masyarakat Baduy ke Jakarta. Dia akan mendiskusikan hal ini dengan pemangku kebijakan lain di Jakarta.
"Jadi bahan untuk bisa diproses karena itu warisan leluhur cukup panjang, kita cari kebijakan dengan menenangkan semua pihak," kata Anies singkat.
(rfs/gbr)