Apa Kabar Wacana Koalisi Perubahan?

Apa Kabar Wacana Koalisi Perubahan?

Dwi Rahmawati - detikNews
Senin, 02 Jan 2023 18:10 WIB
Bakal calon presiden (capres) 2024 Anies Baswedan makan siang dengan tim kecil Koalisi Perubahan. Pertemuan yang dihadiri petinggi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS itu untuk menunjukan rasa saling percaya antaranggota Koalisi Perubahan.
Anies Baswedan bersama petinggi parpol calon Koalisi Perubahan. (Adrial Akbar/detikcom)
Jakarta -

Poros 'Koalisi Perubahan' yang digodok Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS masih belum kunjung menggelar deklarasi meski Anies Baswedan sudah dideklarasikan sebagai bakal capres dari parpol pertama pada 3 Oktober 2022. Apa kabar 'Koalisi Perubahan'?

Wakil Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyampaikan saat ini ketiga partai telah menyelesaikan platform dan program koalisi. Soal timing deklarasi koalisi bersama, Willy mengatakan saat ini sedang dimatangkan.

"Beberapa hal yang sudah diselesaikan itu platform dan program. Portofolio masih terus dibicarakan dan dimatangkan. Juga kontribusi terhadap pemenangan dan terakhir tentu timing deklarasi bersama," kata Willy kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Senin (2/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Willy mengatakan deklarasi bersama itu bakal dijembatani oleh masing-masing partai dahulu. Dia mengatakan momentum deklarasi bersama masih melihat waktu yang pas.

"Nah untuk deklarasi bersama nanti dijembatani dengan masing-masing partai dulu yang deklarasi. Artinya nggak ada beda, masing-masing partai deklarasi duluan itu yang penting kan mencukupi tiket. Untuk deklarasi bersamanya nanti kita lihat kapan waktu yang lebih pas. Tenggat waktunya ya pendaftarannya (capres ke KPU) aja," kata dia.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pembicaraan yang masih berlangsung di internal calon poros koalisi ini sangat wajar sebagai bagian dari proses penentuan capres usungan. Dia masih menunggu sikap Demokrat dan PKS soal sosok capres yang akan diusung 'Koalisi Perubahan', termasuk menyepakati Anies yang sudah lebih dulu dideklarasikan NasDem.

"Jadi hal-hal itu yang menjadi dinamika, dan itu hal yang sangat wajar dalam proses penentuan. Yang penting kita bersepakat dulu pada proses siapa yang akan menjadi capres dan itu sudah selesai dengan dideklarasikannya dalam waktu yang dekat oleh Demokrat dan PKS," ujar dia.

Lihat juga video 'PDIP Sindir Partai Koalisi yang Calonkan Capres Antitesis Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut.

Demokrat Tantang Anies Jembatani 'Koalisi Perubahan'

Sebelumnya, Partai Demokrat mengapresiasi Partai NasDem yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan menjadi bakal capres. Partai Demokrat yang tergabung dalam calon koalisi itu lalu memberi tantangan buat Anies agar menjembatani deklarasi koalisi pendukungnya.

"Dalam beberapa kesempatan, aku ditanyakan kapan deklarasi Demokrat, kapan PKS deklarasi Anies? Aku katakan tanya Mas Anies-nya, karena calon presidennya itu beliau, beliau yang harus buat jembatan ini ke Demokrat-nya, ke PKS-nya itu," kata Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam diskusi Adu Perspektif dengan tema 'Rayuan Kekuasaan untuk Koalisi Perubahan?' disiarkan detikcom bersama Total Politik, Rabu (21/12/2022).

Jansen tak menampik jika masih ada masalah yang 'belum deal' antara tiga partai dalam koalisi perubahan. Oleh sebab itu, Demokrat belum juga mendeklarasikan secara langsung dukungan terhadap Anies.

"Kalau kemudian misalnya di belakang layar itu tidak bisa terkatakan itu ada satu dua problem begitu, dia lah (Anies) yang jadi jembatan untuk itu. Jadi ini ajang latihan juga untuk Mas Anies sebagai calon presiden, syukur-syukur jadi Presiden Republik Indonesia ke depan begitu, gimana caranya nah membuat 3 partai ini tadi ya segera mendeklarasikan Mas Anies," ucapnya.

Lebih lanjut, Jansen menjawab pertanyaan jika nanti Anies memilih cawapresnya dari PKS, bukan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia meminta Anies menjelaskan dasarnya secara gamblang.

"Sama seperti ada anak gadis, sudah dekat dengan kau kemudian kau tolak, kau sampaikan dasarnya ke orang tuanya, ke kita. Kenapa? Harus ada penjelasan, jangan ghosting," ujarnya.

"Ini kan politik, jangan politik yang banyak kepentingan, yang minim kepentingan dalam keluarga saja kalau kita buat keputusan kita sampaikan ke orang tua kita. Jadi rumusnya soal komunikasi. Jadi besok-besok kalian jurnalis jangan hanya tanya ke partai partai, tanya juga ke kandidat itu (Anies)," imbuhnya.

(fca/gbr)



Hide Ads