Panas Pro Jokowi Vs Demokrat soal Intervensi Koalisi

Panas Pro Jokowi Vs Demokrat soal Intervensi Koalisi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Des 2022 08:37 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) cuci tangan soal intervensi koalisi. Pernyataan Kamhar ini menimbulkan reaksi dan pembelaan dari pihak pro Jokowi.

Hal ini berawal saat Jokowi mengungkit tentang Istana yang selalu dikambinghitamkan dalam urusan politik. Jokowi khawatir jika nanti ada partai yang gagal koalisi, Istana yang disalahkan.

Atas pernyataan tersebut Kamhar menilai hal itu sebagai kegalauan Jokowi terhadap pilpres 2024. Selain itu menurutnya sejauh ini ada intensi dari presiden untuk ikut campur dengan proses politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menunjukkan kegalauan Pak Jokowi yang selama ini terlalu jauh ikut campur pada proses politik yang berjalan menuju Pilpres 2024. Publik masih mengingat pernyataan 'ojo kesusu' dan mengendorse beberapa nama sebagai capres menunjukkan Pak Jokowi memiliki intensi tertentu," kata Kamhar kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

Kamhar menuding pernyataan Jokowi soal koalisi sebagai bentuk pengkondisian. Publik, lanjut Kamhar, sudah dijustifikasi dengan pernyataan Istana tak ikut campur dan dia menilai hal itu sebagai upaya cuci tangan.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan rekam jejak yang sudah-sudah, maka pernyataan ini patut diduga sebagai prakondisi untuk suatu 'operasi politik' penggagalan koalisi yang nantinya ini akan dijadikan sebagai justifikasi. Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," kata Kamhar.

Politikus Demokrat ini menyarankan presiden untuk fokus menuntaskan tugasnya di akhir masa jabatan. Kamhar menyinggung, semestinya Presiden Jokowi meluruskan soal upaya penundaan Pemilu di momen ultah Hanura.

"Pada kesempatan tersebut jauh lebih relevan jika memberikan tanggapan atas pernyataan Ketua MPR-RI dan Ketua DPD-RI yang membuat pernyataan penundaan pemilu. Ini bisa menjadi kesempatan klarifikasi atas dugaan bahwa Istana berada dibalik pernyataan tersebut. Inilah yang berbahaya bagi demokrasi dan reformasi," kata dia.

Simak video 'Bagaimana Masa Depan Wacana Koalisi NasDem-PKS-Partai Demokrat?':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman berikut




Hide Ads