Elite Demokrat Tuding Jokowi Cuci Tangan soal Intervensi Koalisi

Elite Demokrat Tuding Jokowi Cuci Tangan soal Intervensi Koalisi

Dwi Rahmawati - detikNews
Kamis, 22 Des 2022 13:32 WIB
Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Foto: Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir Istana disalahkan jika ada partai yang gagal berkoalisi. Demokrat menganggap pernyataan itu sebagai upaya cuci tangan dari Presiden.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan hal itu merupakan kegalauan Jokowi terhadap pilpres 2024. Kamhar menilai sejauh ini ada intensi dari presiden untuk ikut campur dengan proses politik.

"Ini menunjukkan kegalauan Pak Jokowi yang selama ini terlalu jauh ikut campur pada proses politik yang berjalan menuju Pilpres 2024. Publik masih mengingat pernyataan 'ojo kesusu' dan mengendorse beberapa nama sebagai capres menunjukan Pak Jokowi memiliki intensi tertentu," kata Kamhar kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamhar menuding pernyataan Jokowi soal koalisi sebagai bentuk pengkondisian. Publik, lanjut Kamhar, sudah dijustifikasi dengan pernyataan Istana tak ikut campur dan dia menilai hal itu sebagai upaya cuci tangan.

"Berdasarkan rekam jejak yang sudah-sudah, maka pernyataan ini patut diduga sebagai prakondisi untuk suatu 'operasi politik' penggagalan koalisi yang nantinya ini akan dijadikan sebagai justifikasi. Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," kata Kamhar.

ADVERTISEMENT

Politikus Demokrat ini menyarankan presiden untuk fokus menuntaskan tugasnya di akhir masa jabatan. Kamhar menyinggung, semestinya Presiden Jokowi meluruskan soal upaya penundaan Pemilu di momen ultah Hanura.

"Pada kesempatan tersebut jauh lebih relevan jika memberikan tanggapan atas pernyataan Ketua MPR-RI dan Ketua DPD-RI yang membuat pernyataan penundaan pemilu. Ini bisa menjadi kesempatan klarifikasi atas dugaan bahwa Istana berada dibalik pernyataan tersebut. Inilah yang berbahaya bagi demokrasi dan reformasi," kata dia.

Presiden Jokowi sebelumnya mengungkit tentang Istana yang selalu dikambinghitamkan dalam urusan politik. Jokowi khawatir jika nanti ada partai yang gagal koalisi, Istana yang disalahkan.

"Yang saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi, gagal koalisi nanti yang dituduh Istana lagi. Ini Istana ini, ini Istana ini," kata Jokowi dalam HUT Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12).

Jokowi mengaku tak tahu menahu urusan koalisi antarpartai. Jokowi lantas melontarkan satire soal Istana yang selalu disalahkan.

"Padahal kita itu kan nggak ngerti koalisi antarpartai, antar ketua partai yang ketemu. Tapi yang paling enak memang mengkambinghitamkan menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga khawatir jika ada pihak yang nanti tak mendapatkan tiket untuk maju Pilpres, dirinya lah yang akan juga disalahkan. Jokowi heran mengapa dirinya selalu disalahkan.

"Ada lagi nanti mungkin, mungkin, untuk Pilpres. Nanti bisa seperti itu lagi, ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan ternyata tidak bisa. Tuduh lagi presiden itu ikut-ikutan, Istana itu ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lah urusannya apa dengan saya," ujar Jokowi.

Simak Video 'Jokowi dan Kekhawatiran Jadi Kambing Hitam Gagalnya Capres-Koalisi':

[Gambas:Video 20detik]



(dwr/gbr)



Hide Ads