7 Pesan Jokowi ke Bawaslu Agar Tak Malah Jadi Pembuat Waswas Pemilu

7 Pesan Jokowi ke Bawaslu Agar Tak Malah Jadi Pembuat Waswas Pemilu

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 18 Des 2022 09:07 WIB

3. Minta Lapor Jika Ada Penghambat Penyusunan DPT

Jokowi mewanti-wanti urusan daftar pemilih tetap (DPT) menjelang Pemilu 2024. Kepada Kepala Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, Jokowi meminta dikabari jika ada pihak dari jajaran pemerintahan yang tak kooperatif terkait proses penyusunan DPT.

"Saya berharap Bawaslu benar-benar bekerja keras untuk mengawasi proses penyusunan DPT ini. Kalau ada yang menghambat, apalagi dari pihak pemerintah yang tidak kooperatif, nanti Pak Rahmat Bagja laporkan ke saya," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Konsolidasi Nasional Bawaslu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ucapan Jokowi disambut riuh tepuk tangan para peserta acara. Jokowi lanjut menyampaikan data DPT adalah hal yang krusial dalam pesta demokrasi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, dari tahun ke tahun pemilu, DPT terus dipermasalahkan. Jokowi menuturkan perihal data DPT mempengaruhi kepercayaan publik pada penyelenggara pemilu.

ADVERTISEMENT

4. Minta Jangan Beri Ruang Politik Identitas

Jokowi juga mengingatkan semua pihak agar tidak membiarkan politisasi agama terjadi dalam Pemilu 2024. Dia meminta tak ada ruang yang diberikan untuk politisasi agama.

"Kita tidak bisa bersantai-santai dengan politik identitas, politisasi agama, politik SARA, jangan berikan ruang apapun kepada ini," kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Bawaslu, Sabtu (17/12).

Jokowi mengatakan politik identitas hingga politisasi agama sangat berbahaya. Dia menyebut hal itu bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk merusak persatuan.

"Sangat berbahaya sekali, bisa menjadi peluang pihak lain memecah belah keutuhan negara kita, keutuhan kita sebagai bangsa," ucapnya.

5. Minta Petakan Potensi Masalah Pemilu

Dalam penekanannya, Jokowi meminta Bawaslu mulai memetakan potensi masalah dalam Pemilu 2024. Tiap ruang kemungkinan terjadinya pelanggaran pemilu harus sudah diantisipasi oleh Bawaslu.

"Saya ingin menekankan beberapa hal. Pertama, petakan segera potensi masalah dan kemungkinan terjadinya pelanggaran, harus dipetakan," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).

Jokowi meminta Bawaslu baik di pusat dan daerah mulai memetakan potensi masalah menjelang pemilu. Dia mengingatkan Pemilu 2024 nanti menjadi pesta demokrasi terbesar dalam sejarah Indonesia.

Pemetaan potensi masalah ini, kata Jokowi, penting untuk mencegah terjadinya pelanggaran pemilu.




Hide Ads