Balasan Menohok NasDem
Waketum NasDem Ahmad Ali lantas merespons Bawaslu dengan jawaban yang menohok. NaDem menyebut anggota Bawaslu yang bilang seperti itu konyol.
Ali mulanya mempertanyakan pernyataan Puadi lantaran Bawaslu, kata dia, bukanlah dewan etik. Ali meminta Bawaslu sebaiknya fokus menyiapkan perangkatnya di daerah seiring berjalannya tahapan pemilu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kemarin udah dengar pernyataan dari Puadi yang mengatakan bahwa Anies curi start, tidak etis, yang begitu-begitu, kan. Pertanyaannya, Bawaslu ini lembaga apa, nih. Bawaslu ini kan lembaga pengawas pemilu, mengawasi parpol dan KPU. Mereka mulai bertugas ketika tahapan pemilu sudah dimulai. Dan mereka bukan dewan etik," kata Ali saat dihubungi, Jumat (16/12/2022).
![]() |
Ali menilai pernyataan Puadi konyol karena di saat yang bersamaan Bawaslu memutuskan tidak menindak lanjuti laporan terhadap kegiatan Anies di Aceh.
"Jadi pernyataan Saudara Puadi kemarin pernyataan konyol menurut saya karena di waktu yang bersamaan Bawaslu mengeluarkan putusan bahwa Anies dan NasDem tidak melakukan pelanggaran. Tapi di waktu yang bersamaan dia mengatakan ada pelanggaran etik karena kampanye diam-diam," ujar dia.
Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR ini pun menuding ada kepentingan yang dibawa Puadi terkait pernyataannya itu. "Nah pertanyaan kita, Saudara Puadi ini disuruh oleh siapa, kepentingan siapa yang dibawakan. Jadi Bawaslu ini bukan lembaga etik, jadi dia tidak punya hak untuk menilai itu. Jadi orang-orang yang di Bawaslu itu hendaknya yang secara integritas diri itu clear," katanya.
NasDem Sebut Kegiatan Anies Hanya Perkenalan
Ketua DPP NasDem Willy Aditya menepis Anies melakukan kampanye. Dia mengatakan Anies hanya tengah melakukan perkenalan.
"Tentu kita mengapresiasi apa yang menjadi hasil dari Bawaslu. Karena memang yang dilakukan oleh Anies dan NasDem selama ini bukan kampanye. Kita hanya melakukan perkenalan saja," kata Willy sekaligus menanggapi keputusan Bawaslu menolak laporan dugaan kampanye terhadap Anies, Jumat (16/12/2022).
![]() |
Willy menyinggung luas wilayah RI yang membentang luas. Menurutnya, kalau perkenalan hanya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, ibarat membeli kucing dalam karung.
"Indonesia ini sangat luas kalau perkenalan hanya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek tentu kita kembali membeli kucing dalam karung yang tidak memiliki informasi yang memadai tentang siapa yang akan memimpin kita," katanya.
Willy merasa heran jika disebut mencuri start kampanye. Pasalnya, kata dia, tahapan kampanye belum dimulai.
"Start-nya belum ada apanya yang dicuri, ibarat kata nih, kick off aja belum, gimana ada pelanggaran," ujarnya.
Anies turut merespons pernyataan bawaslu, simak di halaman selanjutnya