Aksi Kontroversi Benny Rhamdani Minta Izin Tempur ke Jokowi

Aksi Kontroversi Benny Rhamdani Minta Izin Tempur ke Jokowi

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 29 Nov 2022 08:51 WIB
Benny Rhamdani (Dwi Rahmawati/detikcom).
Benny Rhamdani. (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Aksi Kepala BP2MI Benny Rhamdani meminta izin tempur untuk melawan oposisi kepada Presiden Jokowi menjadi kontroversi. Benny buka-bukaan soal aksinya tersebut.

Aksi Benny Rhamdani meminta tempur ke Jokowi itu terekam dalam sebuah video yang viral dia media sosial. Benny terlihat ngomong langsung di hadapan Jokowi di dalam ruangan yang dipenuhi relawan.

Benny lalu menyampaikan saran kepada Jokowi mengenai serangan lawan sembari meminta izin kepada Jokowi untuk tempur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita gemes, Pak, ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak," demikian pernyataan Benny yang kini menjadi sorotan.

Benny Buka Suara

Benny merespons beredarnya video viral yang memperlihatkan dirinya meminta izin tempur kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Benny menyebut video yang beredar tak memperlihatkan keseluruhan pembicaraan secara utuh.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan potongan video diambil di sela acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK). Acara di GBK berlangsung Sabtu (26/11) kemarin. Dia mengatakan percakapan dirinya dengan Presiden Jokowi tak dilakukan secara tertutup.

"Jadi itu bukan acara tertutup tapi saya yakin video itu adalah video yang tidak utuh, kalau utuh kan seharusnya keseluruhan dong, dari mulai pertama sampai selesai kurang lebih 40 menit. Harusnya, dimuat secara utuh dan yang menyampaikan aspirasi, pandangan masalah, saran, usul, kepada presiden kan tidak hanya saya," kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (28/11/2022).

Benny menyebut di pemerintahan Jokowi mungkin ada hal yang kurang. Namun, kata dia, masih ada tindakan yang terlewatkan sehingga berujung pada serangan.

"Yang kita soroti dalam perjalanan kebangsaan ini, ini sudah bukan kritik, lihat cara-cara yang mereka lakukan selama ini upaya untuk mendelegitimasi, menjatuhkan pemerintahan. Selalu dengan pola yang sama penyebaran kebencian, fitnah, adu domba antarsuku dan agama, berita-berita hoax bahkan penghinaan dan pencemaran terhadap simbol-simbol negara, presiden, ibu negara," kata Benny.

"Ini kan terus berulang, ini menjadi mesin mematikan yang terus diproduksi, yang kami menangkap ini tidak lepas dari dendam politik yang diformalin pasca Pilpres 2019," sambungnya.

Simak video 'Klarifikasi Benny Rhamdani usai Viral Minta Izin Tempur ke Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut

Benny Rhamdani meluruskan narasi terkait ucapan turun ke lapangan. Menurut Benny, hal tersebut hanya gambaran semata.

"Ya itu hanya sebagai gambaran ilustrasi bahwa pertama, kalau penegakan hukum tidak jalan, kegemesan dan kemarahan kita itu kan bisa dilakukan dengan cara tadi, masa kita tidak bisa turun ke jalan? Itu hanya pesan saja, tapi yang kita dorong kuncinya penegakan hukum," kata Benny.

Ia menegaskan jika ada seseorang yang menyerang presiden secara langsung, ada baiknya diawasi oleh penegak hukum.

"Nggak bolehlah negara ini dengan mimpi ya 275 juta anak-anak biar lebih maju, dirusak oleh sekelompok orang yang tidak pernah move on kemudian memelihara dendam yang diformalin. Kemudian terus berupaya menjatuhkan pemerintah dengan cara yang sesat," imbuhnya.

Benny Marah dengan Serangan ke Jokowi

Benny mengaku geram atas serangan-serangan ke Jokowi terkait video viral meminta izin tempur. Benny heran jika dirinya tidak boleh marah karena Jokowi sudah diserang.

"Yang kita soroti dalam perjalanan kebangsaan ini, ini sudah bukan kritik, lihat cara-cara yang mereka lakukan selama ini upaya untuk mendelegitimasi, menjatuhkan pemerintahan. Selalu dengan pola yang sama penyebaran kebencian, fitnah, adu domba antarsuku dan agama, berita-berita hoax bahkan penghinaan dan pencemaran terhadap simbol-simbol negara, presiden, ibu negara," kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Benny mengatakan tindakan seperti itu terus berulang. Hal itu yang memantik dirinya untuk bicara langsung ke Presiden Jokowi.

"Atas dasar situasi tadi, dengan cara-cara yang menurut saya antidemokrasi bahkan merusak harmoni, bahkan menjadi ancaman perjalanan kebangsaan. Masak saya nggak boleh marah? Masak rakyat Indonesia mayoritas nggak boleh marah? Pasti marahlah," ujar Benny.

"Mereka akan lebih berpikir tentang eksistensi dan keutuhan bangsa mereka dan kami pasti berpikir tentang perjalanan bangsa. Pak Jokowi bisa berakhir 2024, tapi bangsa ini harus terus berjalan siapapun pemimpinnya nanti. Cara pandang kami kan masa depan, visioner," lanjut Benny.

Benny Rhamdani menyebut sudah seharusnya dia yang marah atas serangan-serangan kepada presiden. Benny mengaku berpikir tentang bangsa Indonesia.

"Nah, atas situasi yang terus diganggu dengan cara-cara yang tidak benar itu, masak kita nggak boleh marah? Harusnya saya yang marah dan banyak masyarakat yang marah, harusnya dihargai dong bahwa kita masih berpikir tentang bangsa ini," kata dia.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Dari sanalah Benny kemudian memberi saran kepada Presiden. Ia meminta siapapun yang menyerang ada baiknya ditindak secara hukum.

"Katakanlah saya gemes, kita sarankan kepada pemerintah 'Pak sebaiknya hukum ditegakkan'. Itulah yang kemudian saya memberi pesan, kita ini pemenang, kita ini mayoritas, jadi kalo kita mau melakukan hal yang sama dengan mereka yang selama ini merongrong pemerintahan Jokowi dengan cara-cara yang tadi bukan kritik, kita bisa melakukan yang sama dan pasti jumlah kita lebih besar," katanya.

(eva/eva)



Hide Ads