Serangan Balik Koalisi Perubahan ke Fahri Hamzah

Serangan Balik Koalisi Perubahan ke Fahri Hamzah

Haris Fadhil - detikNews
Sabtu, 19 Nov 2022 09:16 WIB
Fahri Hamzah
Foto: Fahri Hamzah (dok.Istimewa)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyerang Koalisi Perubahan yang digagas NasDem, PKS dan Partai Demokrat. Partai-partai di koalisi itu pun menyerang balik Fahri Hamzah.

Serangan pertama Fahri Hamzah dilontarkan usai Koalisi Perubahan batal melakukan deklarasi pada 10 November 2022. Fahri menyinggung bandar belum deal di balik batalnya deklarasi tersebut.

Partai-partai di dalam Koalisi Perubahan pun tak terima dengan serangan Fahri Hamzah. Mereka melontarkan serangan balik ke Fahri yang merupakan mantan Wakil Ketua DPR itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut dua serangan balik Koalisi Perubahan ke Fahri Hamzah:

1. NasDem Sebut 'Bandar' Politik Tradisi Fahri Hamzah

Fahri Hamzah sempat berseloroh batalnya deklarasi koalisi pro Anies Baswedan karena 'bandar belum deal'. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali membantah tuduhan Fahri Hamzah itu.

ADVERTISEMENT

"Itu mungkin tradisi Fahri Hamzah kali ya. Tapi kalau di NasDem sih nggak seperti itu, PKS nggak seperti itu, Demokrat nggak seperti itu. Mungkin di partai dia kali seperti itu," ujar Ahmad Ali di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Dia juga membantah adanya bandar-bandar di dalam Partai NasDem. Menurutnya, keputusan NasDem mendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres adalah cerminan keinginan dan harapan rakyat.

"Jadi kita tidak main-mainlah kita mencoba untuk melepas koalisi, kebiasaan-kebiasaan lama dalam berpolitik, politik itu seakan-akan milik orang yang berduit, politik itu seakan-akan hanya milik kader partai, nggak ada, lah. Politik itu milik anak bangsa. Biarlah kemudian proses politik ini kita jalanin dengan riang gembira tanpa ada intrik," kata Ali.

Waketum NasDem, Ahmad Ali.Waketum NasDem, Ahmad Ali. (Wildan/detikcom)

Ahmad Ali menyarankan setiap partai tidak mencampuri urusan orang lain. Dia mengatakan apa yang diucapkan elite partai merupakan cerminan partai.

"Kalau bicara tentang partai orang, kita juga itulah cerminan diri dari partai tersebut," kata dia.

Sebenarnya, apa yang diucapkan Fahri Hamzah?

Fahri mengatakan batalnya deklarasi koalisi pro Anies karena bandar belum sepakat. Fahri Hamzah menyinggung angka 20 persen yang belum terkumpul.

"Deklarasi tanggal 10 November sudah gagal, gara-gara bandar belum sepakat. Sudahlah, kita kan sudah tahu semua kan, bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul, ya gagal," ujar Fahri Hamzah dalam acara Adu Perspektif yang ditayangkan di detikcom berkolaborasi dengan Total Politik, Rabu (9/11).

Simak juga video 'NasDem-PKS-Demokrat Makan Bareng, Anies: Ini Cerminan Soliditas':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

2. Demokrat Ungkit Fahri Tak Lagi di PKS

Elite Demokrat Kamhar Lakumani juga menyerang balik Fahri Hamzah yang bilang Koalisi Perubahan tidak jelas gara-gara Demokrat dan NasDem saling sentil. Kamhar mengungkit status Fahri yang bukan lagi politikus PKS.

"Ikhtiar membangun poros 'Koalisi Perubahan' terus berkemajuan, saat ini tahapannya pada proses pematangan dan penyesuaiannya dengan mekanisme internal partai masing-masing. Ini perlu Bang Fahri Hamzah ketahui untuk menepis dugaannya bahwa ini tak jelas. Sekiranya masih di PKS pasti bisa melihat dan mengetahui kejelasannya. Meskipun demikian pada saatnya nanti Bang Fahri akan mengetahui kejelasannya," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).

Kamhar memaklumi jika selama ini koalisi perubahan belum memasuki pembahasan terkait capres-cawapres. Dia mengatakan Demokrat memberikan kesempatan publik untuk menyampaikan aspirasi.

"Kita juga menghargai pemikiran jika dalam kurun waktu yang masih panjang ini sebelum memasuki tahapan formal jadwal pencapresan agar publik, civil society, media, kampus, dan kelompok strategis lainnya diberi ruang atau difasilitasi untuk menjalankan agenda-agenda yang menguji nama-nama yang saat ini mengemuka sebagai bakal capres dan cawapres agar bangsa ini tak lagi salah pilih pemimpin," ujarnya.

Kamhar Lakumani DemokratKamhar Lakumani (Foto: dok. Pribadi)

Kamhar mengatakan adanya dinamika saat ini bagian dari pendewasaan internal koalisi.

"Dinamika politik yang mengemuka kepublik seperti ini sejatinya bagian dari proses peningkatan derajat dan pendewasaan demokrasi itu sendiri sepanjang proses dialektikanya dalam konteks penajaman prinsip etik, ide, gagasan dan konsep," ucapnya.

Lebih lanjut, Kamhar menegaskan apa yang disampaikan Andi Arief semata untuk menegaskan kedisiplinan dan integritas. Dia lantas menyinggung sikap awal Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang menyerahkan urusan cawapres ke Anies Baswedan.

"Kami menghargai dan bisa memahami pemikiran Bang Fahri Hamzah. Namun mesti kami tegaskan bahwa apa yang disampaikan Bang Andi Arief terkait kedisiplinan dalam ikhtiar membangun koalisi ini penting sebagai prinsip etik sekaligus integritas," ujarnya.

"Apalagi Ketua Umum NasDem Pak Surya Paloh sudah secara tegas menyerahkan perihal cawapres kepada Mas Anies, jadi mestinya politisi NasDem lainnya taat azas untuk tak membuat manuver-manuver yang bertentangan dengan itu," lanjutnya.

(haf/idh)



Hide Ads