Fahri Hamzah menilai perpecahan bahkan konflik antarsesama akan terjadi jika terlalu membawa perasaan dalam perbedaan. Dia pun mengajak agar mulai dipikirkan metode untuk memfasilitasi perdebatan pikiran hingga gagasan, bukan perasaan.
"Jadi ini adalah ajakan saya kepada semua pihak agar mulai memfasilitasi diskusi dan perdebatan pikiran, jangan lagi melayani atau bahkan memfasilitasi atau meng-entertaint perbedaan perasaan dan sentimen sebagai selera paling rendah dalam tradisi kita bernegara dan bermasyarakat," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PD dan NasDem Saling Sentil
Sebagaimana diketahui, Partai NasDem dan Partai Demokrat saling sentil usai adanya pembicaraan kans Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres Anies Baswedan. Kedua partai saling sindir satu sama lain terkait koalisi.
Perseteruan ini bermula ketika Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyoroti pernyataan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali soal Gibran Rakabuming berpeluang mendampingi Anies. Andi Arief, lewat cuitannya yang dibagikan kepada wartawan, Kamis (17/11), meminta agar NasDem berhenti menawarkan siapapun untuk jadi pendamping Anies Baswedan.
"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa NasDem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan. Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, NasDem menawarkan sana-sini," kata Andi Arief.
Andi Arief juga meminta NasDem untuk disiplin. Dia mengingatkan persoalan cawapres sudah diserahkan kepada Anies.
"PKS dan Demokrat disiplin dalam koalisi. Harusnya NasDem juga demikian. Bukankah sudah diserahkan pada Anies memilih cawapres," ucap Andi Arief.
(maa/gbr)