NasDem Puji Prabowo
NasDem turut menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut pilpres bisa jadi 'jatah' untuk Prabowo Subianto. NasDem memuji sosok Prabowo.
"Menurut saya bagus. Bagaimana pun Pak Prabowo adalah salah satu politisi yang masih layak untuk berkontestasi di pilpres mendatang. Beliau Ketum Partai, elektabilitasnya juga masih bagus. Pengalamannya di dunia politik juga sudah mumpuni," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Senin (7/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Willy menilai wajar Jokowi memberikan apresiasi kepada Prabowo. Dia pun mengungkit langkah Gerindra yang mengusung Jokowi saat Pilkada DKI 2012 lalu.
"Apalagi beliau itu menterinya Pak Jokowi. Wajar jika Pak Jokowi memberikan apresiasinya kepada beliau. Apalagi dulu Gerindra adalah partai yang mendukung Pak Jokowi sebagai calon Gubernur DKI," ujarnya.
PKB Anggap Jokowi Isyaratkan Dukung Prabowo
PKB partai mitra koalisi Partai Gerindra menganggap Jokowi mengisyaratkan dukungan kepada Prabowo Subianto di pilpres mendatang. Gerindra pun diketahui tetap ingin Prabowo menjadi capres 2024.
"Hemat saya, itu isyarat Pak Jokowi dukung Pak Prabowo maju sebagai capres, bahkan diunggulkan," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Senin (7/11).
Jazilul setuju memang ada 'jatah' di Pilpres 2024. Namun, kata dia, pembicaraan soal pengusungan capres dan cawapres.
"Setuju, memang ada jatahnya. Namun sampai detik ini pasangan capres-cawapresnya belum saja selesai," katanya.
PPP: Prabowo Termasuk yang Diendorse Jokowi
PPP tak heran dengan pernyataan Jokowi yang memberi sinyal 'endorse' kepada Prabowo. PPP memahami bahwa selama ini Jokowi memang menaruh rasa hormat yang tinggi kepada Prabowo.
Waketum PPP Arsul Sani mengenang saat dirinya menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Dia mengatakan Jokowi berpesan agar TKN tak menyerang Prabowo, rivalnya saat itu.
"Ketika kontestasi Pilpres 2019 lalu di mana saya menjadi Wakil Ketua TKN, Pak Jokowi berpesan kepada kami di TKN agar tidak menyerang Pak Prabowo secara pribadi dan terukur dalam jawab menjawab di ruang publik terkait isu-isu yang dilontarkan kedua pihak dalam upaya memenangkan pilpres itu," ujar Arsul Sani saat dihubungi, Senin (7/11).
Arsul menilai Jokowi secara pribadi menghargai Prabowo, begitu juga saat Jokowi menjadi presiden terpilih dan mengajak Prabowo bergabung di kabinetnya.
Arsul lantas tak heran jika Jokowi memberi ruang yang lebar kepada Prabowo soal pilpres mendatang. Arsul mengungkit adanya anggapan bahwa Jokowi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju capres 2024.
"Jadi kalau kemudian sekarang Pak Jokowi seperti memberi ruang yang lebar kepada Pak Prabowo maka itu bukan hal yang mengejutkan. Selama ini kan prasangka orang bahwa Pak Jokowi memberi ruangnya untuk Ganjar Pranowo," katanya.
Arsul menganggap pernyataan Jokowi itu menjadi sinyal 'endorse' kepada Prabowo di pilpres mendatang. "Dengan pidato di Perindo tersebut maka beliau menyampaikan pula pesan kepada publik bahwa Pak Prabowo termasuk yang 'di-endorse' untuk maju di pilpres yang akan datang," katanya.
(rfs/rfs)