Anies Disarankan JK Pilih Cawapres Tak Populer, NasDem: Bisa Menang Nggak?

Anies Disarankan JK Pilih Cawapres Tak Populer, NasDem: Bisa Menang Nggak?

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 29 Okt 2022 13:15 WIB
Effendi Choirie
Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie. (Screenshot Adu Perspektif)
Jakarta -

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menyarankan bakal capres 2024 Anies Baswedan memilih cawapres yang tak populer namun berpengalaman dalam membantu presiden. Partai NasDem yang mendeklarasikan Anies bicara soal cawapres ideal yang populer dan dapat bekerja.

"Kalau tidak populer bisa menang nggak? Itu persoalannya. Jadi gini, idealnya memang yang populer dan bisa bekerja. Jadi siapa populer dan bekerja? Ya banyak," kata Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi kepada wartawan, Sabtu (29/10/2022).

Gus Choi menyebutkan sejumlah nama yang menurutnya punya popularitas-bekerja, tak populer-bekerja, populer-belum berpengalaman. Nama-nama tersebut memang dikaitkan dengan Anies untuk jadi cawapres pada 2024 nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khofifah populer dan bisa bekerja, ya kan? Pokoknya itulah, NU dan perempuan, bisa bekerja. AHY memang belum punya pengalaman, (tapi) populer, belum punya pengalaman. Tapi nanti mungkin bisa saja bekerja, di tentara kan bisa bekerja juga. Aher mungkin populer juga, dua periode jadi gubernur, pasti bisa bekerja," ujar Gus Choi.

"Panglima TNI juga oke, bekerja. Terus siapa lagi tokoh lain? Sandiaga Uno populer bekerja. Siapa lagi? Erick Thohir juga lumayan terkenal bisa bekerja ya kan?" tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menyitir Anies, Gus Choi menjabarkan bagaimana cawapres yang ideal. Yaitu cawapres yang memiliki rekam jejak hingga karya serta populer di kalangan masyarakat.

"Nah, prinsip dari saran Pak JK bagus, memang intinya setelah terpilih harus bekerja. Selain ada gagasan, ada narasi, ada kerja, ada karya, kan begitu. Anies kan begitu urutannya, ada track record, ada gagasan, ada narasi, ada kerja, kemudian ada prestasi, karya. Dari sekian nama yang muncul-muncuk ini ya saya kira kita meyakini mereka bisa bekerjalah," ucapnya.

Di sisi lain, pemilihan cawapres Anies menurut Gus Choi juga harus dilakukan secara terbuka. "Prinsip kedua adalah harus terbuka, jangan berbicara suku bangsa, jangan berbicara agama, jadi merekrut wapres harus terbuka. Siapa yang bisa memenangkan, mendongkrak suara dan siapa yang bisa bekerja setelah menang," sebutnya.

Mengulas tokoh yang cukup layak mendampingi Anies, Gus Choi mengingatkan posisi wapres bukan hanya sebagai ban serep. Namun, juga harus berfungsi membantu kerja presiden.

"Sudah banyak tokoh. Wapres ke depan kami berharap ke Anies itu, tidak jadi ban serep, harus berfungsi, harus difungsikan. Jangan setelah terpilih kemudian wapres itu disia-siakan, hampir semua dalam sejarah mungkin termasuk sekarang. Ke depan Anies jangan membuat sejarah berulang yang buruk dari setiap wakil presiden tidak dimanfaatkan hanya sekadar digunakan untuk mendongkrak suara saat pemilihan," imbuhnya.

Simak Video: Momen Luhut hingga Anies Baswedan Duduk Semeja Bareng JK

[Gambas:Video 20detik]






Hide Ads