Relawan Minta PDIP Lepas 'Ikatan Kaki' Ganjar Agar Hattrick Jawara Senayan

Relawan Minta PDIP Lepas 'Ikatan Kaki' Ganjar Agar Hattrick Jawara Senayan

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 12 Okt 2022 16:10 WIB
Relawan Ahok dari komunitas Batman Immanuel Ebenezer
Immanuel Ebenezer (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

PDIP mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusungnya pada Juni 2023. Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer (Noel) meminta PDIP membebaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bergerak menjelang Pilpres 2024.

Noel menyebut kaki Ganjar saat ini 'diikat' sedangkan Puan dibebaskan bahkan secara tidak langsung menyebut dirinya capres. Noel berharap PDIP bersikap adil.

"Sekarang ini, kaki Ganjar 'diikat' sementara Puan Maharani bebas melakukan apa saja bahkan secara tidak langsung menyatakan dirinya sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan," kata Noel sekaligus Ketua Ganjar Pranowo Mania dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noel menyambut baik pernyataan resmi PDIP yang akan mengumumkan capres di Juni 2023. Oleh karena itulah, dia berharap PDIP adil dengan tidak membatasi gerak kader.

"Di PDI Perjuangan kan banyak kader pintar, bahkan boleh dibilang persentase kader pintar dan terdidik (educated), ada di PDI Perjuangan. Jadi pasti tahu, coattail effect (efek ekor jas), terjadi bagi partai oleh kader yang mana. Tentu saja kader yang mempunyai elektabilitas tertinggi," ujarnya.

Noel mengatakan pemilih muda akan meninggalkan PDIP jika tidak mencapreskan Ganjar. Sebaliknya, apabila Ganjar yang menjadi capres, maka efek ekor jas akan sangat menguntungkan PDIP

ADVERTISEMENT

"PDIP terlalu sayang jika melewatkan kesempatan untuk menjadi 'jawara Senayan' tiga kali berturut-turut. Sudah seharusnyalah PDI Perjuangan memetik pelajaran dari Partai Gerindra, bagaimana Prabowo Subianto telah memberi efek ekor jas yang sungguh-sungguh kepada Gerindra," ujarnya.

PDIP umumkan capres Juni 2023, simak di halaman berikut

PDIP Umumkan Capres Juni 2023

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membuka memori di 2014 dan 2019 saat Joko Widodo (Jokowi) diajukan sebagai calon presiden dan KH Maruf Amin menjadi calon wakil presiden. Berkaca pada momen itu, capres PDIP diperkirakan diumumkan Juni tahun depan.

Hal itu diungkap oleh Hasto ketika menjawab pertanyaan dari pengajar Fisipol UGM Dr Mada Sukmajati mengenai calon presiden yang akan diusung di 2024 dan bagaimana memastikan visi serta program partai akan diwujudkan sang calon. Hasto menjawabnya dalam diskusi Election Corner dengan tema 'Mengembalikan Kembali Politik Programatik di Pemilu 2024' yang diselenggarakan Fisipol UGM, di Yogyakarta, Senin (10/10/2022).

Hasto memberi penjelasan panjang, pertama soal sosok pemimpin yang akan diusung. Kata Hasto, di 2024, PDIP ingin mengusung pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin bagi bangsa-bangsa di dunia. Maka ia adalah pemimpin yang ideologis, yang memiliki kemampuan teokratis, yang memiliki rekam jejak sejarah yang panjang, dan yang kuat.

Hasto menjelaskan soal momentum. Saat ini, Presiden Jokowi masih punya 2 tahun masa jabatan hingga 2024. Dan negara menghadapi penurunan kondisi perekonomian.

"Dalam konteks politik persoalan ekonomi ini yang paling berat saat ini. Ini yang harus kita atasi. Jangan dibawa ke kontestasi politik Pemilu 2024 yang terlalu dini. Kita punya komitmen mencapai legacy yang maksimal bagi Pak Jokowi," katanya.

Ketiga, Hasto berkaca ke pengalaman ketika Jokowi dan KH Maruf Amin dicalonkan. Maka diperkirakan, capres PDIP akan diumumkan pada Juni tahun depan.

"Kalau kita lihat pengalaman, Pak Jokowi diumumkan pada 6 Maret 2014 oleh ibu Mega. Dan pemilunya pada bulan Juni 2014. Sehingga kalau analoginya begitu, ya kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (umumkan calon presiden, red). Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi," kata Hasto.

(eva/gbr)



Hide Ads