Demokrat Respons soal 'Biru' Lepas dari Jokowi Usai NasDem Capreskan Anies

Demokrat Respons soal 'Biru' Lepas dari Jokowi Usai NasDem Capreskan Anies

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 11 Okt 2022 19:12 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri acara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di TIM.
Foto: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri acara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di TIM.
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal 'biru' yang kini lepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan pernyataan tersebut ke Hasto.

"Tanyakan ke Pak Hasto saja," kata Agus singkat menjawab pertanyaan 'biru' keluar di pemerintahan usai NasDem usung Anies Baswedan, di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (11/10/2022).

Untuk diketahui, Hasto sempat menyinggung soal 'biru' yang lepas dari pemerintahan Presiden Jokowi. Hal itu diungkap Hasto sebelum Talkshow HUT ke-77 TNI Adalah Kita, Minggu (9/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum acara diskusi itu, Hasto memamerkan lukisan pertempuran 10 November yang ada di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat. Dia menyebut dulunya pejuang menyobek bagian biru dari bendera belanda.

Dia menyinggung peristiwa pejuang menyobek bagian biru dari bendera Belanda. Hasto lalu mengaitkan warna biru di bendera tersebut dengan 'biru' di masa kini.

ADVERTISEMENT

Dikonfirmasi setelah acara, Hasto menjelaskan lagi terkait peristiwa 10 November di mana biru dari bagian bendera Belanda disobek. Dia lalu menyinggung 'biru' di pemerintahan Presiden Jokowi.

"Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," terangnya.

Namun, saat dikonfirmasi lebih lanjut arah pembicaraan itu Hasto enggan menjawabnya. Dia menyebut pernyataannya mengarah kepada perspektif historis yang diharap menginspirasi zaman sekarang dan merancang masa depan.

"Itu arahnya perspektif historis menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," kata Hasto.

(eva/eva)



Hide Ads