Gerindra Bicara Kans Koalisi dengan Golkar
Diketahui, Menhan Prabowo Subianto bertemu Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto awal pekan ini. Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco pun mengungkap isi pembicaraan keduanya.
Dasco mengakui bahwa Pemilu 2024 memang menjadi salah satu hal yang turut dibicarakan Prabowo dan Airlangga. Namun, kata dia, dalam pertemuan itu keduanya juga memperbincangkan perihal isu terkini bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan kemarin itu antara Menko Perekonomian dan Menteri Pertahanan RI, tersebut juga membahas isu-isu terkini bangsa kita, tidak hanya membahas Pemilu 2024," kata Dasco dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9).
Dasco turut merespons pernyataan Airlangga yang menyatakan bahwa parpolnya sangat mungkin memikat Gerindra untuk bergabung koalisi. Menurut dia, pernyataan Airlangga itu hal yang wajar.
"Menurut saya pernyataan beliau lazim dan wajar," kata Dasco.
Dasco lantas bicara soal konstelasi peta koalisi menjelang Pilpres 2024. Dia menyadari, saat ini Golkar sudah membentuk KIB bersama PAN dan PPP, dan Gerindra sudah bergandengan tangan dengan PKB.
Namun menurutnya perjalanan masih cukup panjang, pendaftaran capres pun baru dimulai September 2023. Karena itu, lanjut Dasco, konstelasi politik masih bisa berubah apalagi demi kemajuan bangsa.
"Saya memegang teguh prinsip bahwa membangun bangsa kita yang besar ini membutuhkan gotong royong dari semua kelompok. Membangun Republik ini tidak bisa sendiri-sendiri apalagi dalam kelompok kecil, harus bersama-sama demi Indonesia," ujar Dasco.
Dasco mengatakan Gerindra membuka peluang untuk berkoalisi dengan Golkar nantinya.
"Ya terbuka lebar dong, koalisi dengan Golkar, dengan mana saja kalau satu visi. Kan begitu," jawab Dasco.
Golkar ke Gerindra: Mesti Sama-sama KIB
Partai Gerindra membuka lebar peluang koalisi dengan Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan peluang terbuka Gerindra itu juga berlaku dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Kalau Gerindra mau ngajak mesti sama-sama dengan KIB," kata Nurdin kepada wartawan, Kamis (22/9).
Nurdin mengatakan Golkar tidak akan meninggalkan KIB. Dia pun menegaskan Golkar tidak akan pernah mengingkari kesepakatan yang sudah dibuat bersama KIB.
(fca/maa)