NasDem Tak Mau Kawin Paksa

NasDem Tak Mau Kawin Paksa

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 20 Sep 2022 12:33 WIB
Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang menjadi pembicara kehormatan di Rakernas NasDem 2022.
Ketum Partai NasDem Surya Paloh. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS yang kini cukup akrab dan nyaman berkomunikasi belum mendeklarasikan koalisi menjelang Pilpres 2024. NasDem mengungkapkan salah satu kendala belum menemukan kesepakatan karena tak bisa 'kawin paksa'.

Seperti dalam catatan detikcom, Selasa (20/9/2022), sejumlah kendala belum terbentuk dan deklarasinya NasDem, Demokrat, dan PKS diungkap oleh Ketua DPP NasDem Willy Aditya. Ketiga partai belum pernah dalam satu perahu koalisi sehingga tak bisa kawin paksa.

"Satu, kami belum pernah bekerja sama sebelumnya, tentu ini nggak bisa kawin paksa kan," kata Willy di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (19/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membangun kecocokan dengan PKS dan Demokrat, menurut Willy, harus berangkat dari ranah antarpartai. Kemudian, menuju ke ranah kandidat capres-cawapres di 2024.

"Tentu proses pembangunan chemistry di 2 ranah, ranah antarpartai, ranah antara kandidat dengan partai, itu tidak sederhana itu. 2 layer ini harus berjalan secara simultan, itu yang beratnya itu," ujar dia.

ADVERTISEMENT

"Ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja. Itu kan 1 layer, sementara ini bekerja dalam 2 ranah lah, 2 dunia, 2 alam, capres-cawapresnya dan partainya," lanjutnya.

Willy mengakui kendala utama NasDem, PKS, dan Demokrat bukanlah pada ranah sosok di 2024. Melainkan, kata Willy, menyamakan persepsi terkait persoalan-persoalan yang akan diselesaikan ke depannya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan Video 'AHY Umumkan Intens Komunikasi dengan 2 Partai, Demokrat: NasDem-PKS':

[Gambas:Video 20detik]



"Proses pendelegasian kepada person itu hanya turunan, kendalanya apa sih? Kendalanya NasDem ingin memulai dari persoalan dulu, bukan orang dulu. Itu poin cara berpikir, ini berbeda, bukan kawin paksa. Pak Surya ingin mengajak ketika duduk itu ketemu PKS, Demokrat, ya kita berbicara our problem, problem kita apa sih? Ini bukan masalah kawin-kawinan, toh sekarang NasDem nggak punya handicap dengan siapapun," tuturnya.

Meski memiliki sejumlah kendala utamanya soal tak bisa 'kawin paksa', Willy menyebut peluang terbentuknya koalisi NasDem, PD, dan Demokrat cukup besar. Belum lengkap menuju kata koalisi ini menurut Willy masih dapat dibicarakan.

"Peluangnya ya sejauh ini komunikasi baguslah. Bisa jadi (sudah 80%), kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi, di sana lah kemudian seni diplomasinya materi yang dinegosiasikan ya tentu ada beberapa hal yang terus menerus dibicarakan lah," imbuhnya.

(rfs/imk)



Hide Ads