Saling 'sentil' antara PKS dan PDI Perjuangan (PDIP) merembet hingga urusan kemiskinan dan toleransi. Dua partai politik berbeda faksi ini awalnya adu pernyataan soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang belum lama ini ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PKS memang tak kenal lelah mengkritik kebijakan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM. Berbagai cara dilakukan partai berlambang 2 bulan sabit mengapit padi itu, untuk menunjukkan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Suara penolakan PKS tak hanya terdengar di episentrum kekuasaan, tapi juga di daerah. Bentuk penolakan PKS yang paling menyita perhatian, yakni saat mereka walk out dari rapat paripurna DPR RI lalu ikut demo bersama mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDIP sepertinya jengah dengan penolakan parpol pimpinan Ahmad Syaikhu itu, hingga kemudian PDIP melancarkan serangan balik melalui sang sekjen Hasto Kristiyanto. Saling sentil antarkeduanya pun terjadi.
Berikut pernyataan saling sentil PKS vs PDIP:
Hasto Sindir Prestasi PKS Pimpin Depok
Pernyataan bernada sindiran dari Hasto mengawali saling sentil antara PDIP dengan PKS. Hasto mencibir kepemimpinan PKS di Depok, Jawa Barat.
Diketahui, PKS sejak belasan tahun lalu hingga saat ini masih menguasai Depok. Hasto mempertanyakan apa prestasi PKS selama memimpin di Depok.
"Sekarang tampilkan saja kepala daerah mana dari PKS yang berprestasi? Di Kota Depok puluhan tahun dipimpin PKS tetapi bagaimana prestasinya? Itu baru memimpin kota, belum memimpin Indonesia yang begitu kompleks," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2022).
PKS pun langsung membalas cibiran Hasto melalui juru bicaranya, Muhammad Kholid. Balasan PKS ini bahkan menggeser isu kenaikan harga BBM ke isu kemiskinan.
PKS: Kemiskinan di Solo Tertinggi Se-Jateng
Tak tanggung-tanggung, balasan PKS atas cibiran PDIP langsung menyerempet Presiden Jokowi. Sebab, PKS membandingkan tingkat kemiskinan di Solo dengan Depok.
"Alhamdulillah, Kota Depok selama dipimpin PKS telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 2.58% hingga 2021. Capaian ini merupakan tingkat kemiskinan terendah ketiga di Indonesia!" kata juru bicara PKS Muhammad Kholid dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).
Kholid menjadikan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai 'senjata'. Berdasarkan data BPS yang dikutip Kholid, tingkat kemiskinan di Kota Solo mencapai 9,4% pada 2021.
"Di level kota, Solo adalah kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah! Inikah prestasi yang dibanggakan PDIP?" ucapnya.
Mendengar kepemimpinan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diseret PKS pusaran isu, PDIP tak tinggal diam. Saat inilah isu intoleransi menggema.
Simak video 'Ekonom Tak Yakin Pengalihan Subsidi Bisa Tekan Kemiskinan':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.