Hasto PDIP Mau Pilpres 2024 Cuma 2 Paslon, PPP Singgung Polarisasi 2019

Hasto PDIP Mau Pilpres 2024 Cuma 2 Paslon, PPP Singgung Polarisasi 2019

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 25 Agu 2022 18:31 WIB
Waketum PPP Arwani Thomafi
Foto: Arwani Thomafi (Tsarina Maharani-detikcom)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengusulkan 2 paslon di 2024 agar Pemilu berjalan lebih ideal. Sekjen PPP Arwani Thomafi menilai efektivitas Pemilu 2024 tidak tergantung pada jumlah paslon.

"Efektivitas Pemilu tidak tergantung pada sedikitnya kontestan karena penyelenggaraan Pemilu secara teknis sudah didesain mengakomodir jumlah kontestan," kata Arwani saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).

Arwani menilai semakin banyak paslon di Pemilu 2024 justru lebih menguntungkan untuk rakyat. Menurutnya, ruang untuk rakyat mendapatkan pemimpin terbaik juga semakin besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilu sebagai perwujudan demokrasi dan pelaksanaan kedaulatan rakyat mengandung spirit kontestasi sehingga makin banyak pilihan akan lebih memberikan ruang bagi rakyat untuk mendapatkan pilihan terbaik," ucapnya.

Lebih lanjut, Arwani juga menyinggung polarisasi. Dia tidak ingin ada polarisasi seperti Pemilu 2019 terjadi lagi.

ADVERTISEMENT

"Sejak awal, PPP bersama KIB mendorong Pemilu 2024 tidak terjadi polarisasi seperti Pemilu 2019. PPP menginginkan Pemilu menjadi ajang pemasaran gagasan atauide di publik, yang ujungnya dengan Pemilu kita semakin kokoh dalam merawat persatuan Indonesia," ujar dia.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP siap menghadapi Pilpres 2024. Hasto berpendapat dua paslon dengan satu putaran pilpres lebih ideal.

"Dalam situasi ketika pemulihan ekonomi belum sepenuhnya pulih, dan ketidakpastian global, maka Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran. Pasangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerja sama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon. Ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini, meski PDI Perjuangan siap bertanding dengan 2 atau 3 paslon. Sekiranya 3 paslon, pada putaran kedua pasti akan terjadi deal-deal politik baru. Jadi kenapa tidak membangun kesepahaman di depan saja," ujar Hasto Kristiyanto dalam keterangan persnya, Kamis (25/8).

Hasto mengatakan dua pasangan kerap diidentikan dengan politik identitas. Menurutnya istilah politik identitas tidak masalah sebab itu mencerdaskan bangsa.

"Ada yang berpendapat bahwa 2 pasangan akan menghindarkan diri dari politik identitas. Lho, politik Indonesia itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Politik itu membangun peradaban. Jangan dibawa mundur. Mereka yang menggunakan politik identitas dan politik primordial, biasanya miskin kinerja, tidak punya prestasi, maka digunakanlah cara-cara yang tidak cerdas, tidak bijak, dan tidak membangun peradaban," kata Hasto.

"Kalau tentang Pilpres, mau beberapa calon, PDIP ngalir saja, dua calon tiga calon kita siap. Hanya kan politik ini kita harus melihat konteksnya. Kita baru mengalami pandemi dampaknya sangat dahsyat dalam kehidupan kita. Pemulihan ekonomi belum begitu bagus, persoalan geopolitik perang Rusia-Ukraina, dan ketegangan yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan kemudian kemarin krisis di Taiwan, kemudian persoalan di Timur Tengah harus menjadi perhatian kita," imbuh Hasto.

Simak juga 'Survei MIPOS: Prabowo Capres dengan Sentimen Positif Tertinggi':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/gbr)



Hide Ads