Lebih lanjut, Adi menilai kunjungan Puan ke Surya Paloh juga hendak menegaskan sikap keberatan PDIP terhadap hasil rapimnas NasDem. Dia menyebut Puan terkesan ingin menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo masih kader PDIP dan menunggu keputusan resmi PDIP.
"Mungkin juga PDIP menyatakan keberatan, bahkan terganggu, dengan manuver NasDem yang menominasikan Ganjar sebagai capres. Ini dianggap mendahului keputusan resmi partai yang belum umumkan capres definitif 2024. Apapun judulnya Ganjar masih kader PDIP yang sampai sekarang bersaing dengan untuk mendapatkan mendapat restu PDIP," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puan Ulangi Tanya soal Ganjar Bacapres NasDem ke Surya Paloh
Siang tadi Puan Maharani bersama rombongan PDIP menemui Surya Paloh di NasDem Tower. Seusai pertemuan, ada yang bertanya tentang Ganjar kepada Surya Paloh namun tidak terdengar jelas. Puan pun mengulangi pertanyaan tersebut.
"Pertanyaannya Partai NasDem mendukung Ganjar Pranowo jadi bagaimana," kata Puan Maharani.
Surya Paloh tertawa mendengar Puan mengulangi pertanyaan soal Ganjar Pranowo. Surya Paloh menegaskan NasDem belum pada posisi mengusung Ganjar Pranowo.
"Woah. Rakernas ya, menempatkan posisine Mas Ganjar sebagai bakal calon salah satu dari 3 nama itu benar," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menyebut politik saat ini masih cair. Surya Paloh mengaku juga memantau sosok Puan Maharani.
Surya Paloh kembali ditanya mengenai respons Puan Maharani tentang NasDem yang menjadikan Ganjar salah satu bacapres mereka. Surya Paloh menjawab dirinya tidak bisa melarang Puan maju Pilpres 2024.
"Kalau saya pribadi, subjektifnya, nggak boleh melarang Mbak Puan maju," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menyebut Puan Maharani kini juga masuk radar NasDem. Meski demikian, dia mengatakan belum ada perubahan hasil Rakernas NasDem.
"Orang ketemu gini masa nggak masuk dalam radar," kata Surya Paloh.
Diketahui, dari Rakernas NasDem, selain Ganjar muncul dua nama yang menjadi pertimbangan bacapres NasDem lainnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
(maa/jbr)