Partai NasDem membantah isu pertemuan Ketum Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka sebagai bentuk pamitan karena beda arah politik pada 2024. NasDem menyebut tak ada pamitan Paloh kepada Jokowi di Istana Merdeka.
"Jangan ngarang," kata Sekjen Partai NasDem Johnny Gerard Plate kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).
Johnny tak menampik Surya Paloh bertemu Jokowi sekitar dua jam. Kedua tokoh itu, kata Johnny, berdiskusi tentang penyelenggaraan negara di saat tantangan dunia global yang masih luar biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Topik bahasan lebih mengutamakan pembicaraan terkait kehidupan kebangsaan dan profile politik nasional dan strategi menjaga konsolidasi demokrasi yang lebih matang dan lebih sehat," ujarnya.
Topik kabinet juga dibahas Surya Paloh dan Jokowi saat bertemu. Namun, soal kabinet, NasDem menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
"Topik itu yang menjadi porsi tokoh-tokoh nasional sedangkan masalah portofolio kabinet menjadi domain Presiden yang dari waktu ke waktu selalu dihormati oleh pimpinan Nasdem," imbuhnya.
Baca juga: Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, Ada Apa? |
Isu NasDem Pamit ke Jokowi
Surya Paloh diketahui bertemu dengan Preside Jokowi di Istana Merdeka kemarin sore. Isu Partai NasDem pamit ke Jokowi sebagai penegasan beda arah politik di 2024 menguat.
Isu NasDem pamit ke Jokowi menguat ini diangkat oleh Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam saat diskusi MNC Trijaya dengan tema 'Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024', Sabtu (20/8). Umam mendengar kabar Paloh bertemu dengan Jokowi di Istana.
"Informasi yang beredar, kemarin itu Pak Surya Paloh bertemu dengan Pak Presiden di Istana," kata Umam.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Umam mendapatkan kabar bahwa pertemuan Paloh dan Jokowi di Istana sebagai bentuk pamitan NasDem ke Jokowi karena akan beda arah politik di 2024. Namun, di sisi NasDem menegaskan bahwa pertemuan Paloh dan Jokowi hal rutin dan biasa.
"Muncul sejumlah informasi bahwa pertemuan tersebut, meskipun diklaim teman-teman dari NasDem itu sebuah pertemuan rutin, tetapi konon kabarnya itu sebuah pertemuan yang menyampaikan sejumlah informasi yang cukup valid yang intinya adalah sebagai bentuk pamitan secara politik sebagai penegasan dari titik beda dari arah perjuangan menuju di 2024," ujarnya.
Jika isu NasDem pamit ke Jokowi karena beda arah politik di 2024 menguat, akan memunculkan gerbong baru koalisi menuju 2024. Koalisi NasDem, Partai Demokrat, dan PKS pun menguat menuju 2024.
"Kalau benar informasi itu, dan tidak spekulatif, dan kemudian terjustifikasi, maka besar kemungkinan kutub kekuatan baru yang dimotori NasDem, Demokrat, dan PKS akan segera dideklarasikan pada waktu terdekat ini. Ini harus terus di-maintance," imbuhnya.
(rfs/hri)