Demokrat: Kader Mundur Tak Loyal, Kita Tidak Mungkin Didikte Mereka

Demokrat: Kader Mundur Tak Loyal, Kita Tidak Mungkin Didikte Mereka

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 04 Agu 2022 14:57 WIB
Waketum Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan
Syarief Hasan. (Zunita Amalia Putri/detikcom)
Jakarta -

Gejolak Partai Demokrat (PD) di tingkat daerah kembali terjadi, sejumlah kader DPD Kepulauan Riau dan DPC DPD Sulawesi Selatan mengundurkan diri. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan gejolak yang terjadi tak berpengaruh pada pendaftaran peserta Pemilu 2024 ke KPU.

"Nggak apa-apa. Mundur nggak apa-apa. Ada yang mundur banyak yang masuk. Sama sekali tidak mengganggu (proses pendaftaran pemilu)," kata Syarief Hasan kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Syarief menampik mundurnya para kader dilatarbelakangi oleh mekanisme pemilihan ketua DPD Demokrat di daerah. Menurutnya, mereka yang memilih mundur itu lantaran tak patuh peraturan yang berlaku di internal partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan (soal dugaan mundur karena sistem pemilihan Ketua DPD di daerah). Mereka itu tidak loyal terhadap aturan," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Syarief menekankan DPP Demokrat tak akan didikte oleh kader yang dianggap tak mau ikut aturan. Syarief menyambut keputusan mereka memilih mundur dari Demokrat.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak mungkin didikte sama mereka-mereka semua ini kan ada aturan, ya, kan. Kalau dia tidak mau mengikuti aturan ya silakan keluar siapapun. Organisasi apalagi partai punya aturan dan semua harus taat terhadap aturan. Jadi mereka yang tidak taat terhadap aturan justru bagus kalau mereka memang keluar," ujar Syarief.

Diketahui, Ketua DPD Demokrat Kepri Asnah menyatakan mundur dari Demokrat dan mengajak para loyalisnya ikut mundur. Sekjen DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya menyampaikan keputusan Asnah lantaran menantunya, Kamarudin, tak mendapat jabatan di DPC Demokrat Batam.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'KIB Kompak Daftar ke KPU, AHY: Yang Lebih Penting Bukan Hanya Simbolisasi':

[Gambas:Video 20detik]






Hide Ads