INTERMESO

Investasi Emas yang Kian Berkilau

Inovasi dalam investasi emas terus berkembang. Kini, investasi melalui Pegadaian banyak diminati masyarakat.

Ilustrasi foto: Pegadaian Tower (Agung Pambudhy/detikcom) 

Kamis,  15 Februari 2024

Investasi dalam bentuk emas memang menjadi salah satu instrumen yang dipercaya oleh masyarakat. Pasalnya, emas memiliki fungsi sebagai alat lindung nilai yang dapat mencegah keuangan seseorang tergerus oleh inflasi dari waktu ke waktu. Selain untuk melindungi kekayaan, investasi emas juga bisa membantu dalam mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang.

Adapun investasi emas biasa digunakan sebagai persiapan, antara lain dana pensiun, dana darurat, membeli rumah, ataupun dana pendidikan anak. Untuk berinvestasi dengan emas, dapat dilakukan dengan menabung emas dalam bentuk fisik maupun digital. Sifat dari emas itu sendiri pun menjadikannya instrumen yang sangat diandalkan oleh masyarakat.

Emas sebagai instrumen investasi menjadi pilihan masyarakat karena mempunyai risiko yang rendah dengan fluktuasi harga yang cenderung stabil. Menariknya lagi, emas mempunyai sifat yang likuid, sehingga mudah untuk dicairkan menjadi uang saat dibutuhkan dengan cara dijual ataupun digadaikan. Oleh karena itu, banyak yang tertarik untuk menabung emas sebagai bentuk investasi.

Bahkan, kepemilikan emas di masyarakat yang cukup banyak menyebabkan animo terhadap gadai emas terbilang sangat tinggi berdasarkan catatan PT Pegadaian. Hal ini tercermin dengan 87% portofolio penyaluran dana Pegadaian dalam bentuk gadai dan 97% barang yang dijaminkan berupa emas. Selain itu, dari seluruh rangkaian barang Gadai yang berupa emas dan berdasarkan histori sebanyak 99% di antaranya ditebus oleh para nasabah, sementara hanya 1% atau kurang dari itu yang dilelang.

Tak terbatas pada layanan gadai emas, terdapat juga sejumlah produk dan inovasi terkait investasi emas di Pegadaian. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah memaparkan beragam pilihan produk berbasis emas di Pegadaian.

“Ada yang berbasis angsuran atau installment yang memang ditujukan untuk masyarakat yang memiliki pendapatan tetap dan mereka bisa merencanakan masa depan dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapatannya, itu mereka kita namakan cicil emas,” ujar Elvi kepada detikcom, Selasa, 23 Januari 2024.

Kemudian, ada fitur yang lebih fleksibel bagi masyarakat yang ingin menabung emas dengan nominal yang tidak menentu setiap bulannya. Cukup dengan menyetor uang mulai dari Rp 10 ribu ke Pegadaian melalui Outlet Pegadaian yang tersebar di seluruh Indonesia maupun aplikasi Pegadaian Digital, maka akan langsung dikonversi dalam bentuk gramasi emas. Layanan tersebut sangat diminati oleh nasabah yang ditunjukkan dari titipan saldo Tabungan Emas di Pegadaian sejak 2018 hingga saat ini yang telah mencapai 7,7 ton.

Ilustrasi emas
Foto: Shutterstock 

Gold installment tadi yang pembiayaan Cicil Emas batangan bisa diangsur hingga 36 bulan. Hingga saat ini, Pegadaian sudah menyalurkan kurang lebih 11 ton yang sudah kami serviskan kepada masyarakat.” ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, bagi nasabah yang ingin merasakan kemudahan Cicil Emas dan merasa membutuhkan asuransi sekaligus dapat menggunakan fitur ‘Pegadaian Cicil EmasKu’. Fitur ini bekerja sama dengan pihak asuransi jiwa, sehingga selama mengangsur nasabah akan dilindungi oleh asuransi.

“Tiga pilihan fitur existing yang kita berikan ini, Alhamdulillah masyarakat memberikan respons yang luar biasa. Selain itu, kita (Pegadaian) juga sedang menyiapkan fitur tambahan untuk semakin memudahkan masyarakat yang ingin berinvestasi emas. Harapannya nanti bisa menambah harapan dan memenuhi ekspektasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekosistem emas,” jelasnya.

Adapun segmen pasar yang tersentuh oleh Pegadaian hingga kini sangat variatif. Segmen nasabah dengan usia 26-45 tahun menduduki posisi terbesar, sebesar 60%. Sementarasegmen usia 21-25 tahun, 45-50 tahun, dan 50-60 tahun masing-masing memiliki porsi sebesar 10%.

“Menurut saya, ini komposisi yang pas untuk generasi yang ada sekarang ini, di mana semakin banyak anak-anak muda yang sudah berkeinginan berinvestasi, tentu harapannya ke depan makin banyak generasi milenial bahkan generasi Z yang bisa kita edukasi dan literasi untuk investasi emas kita dengan melakukan deepening financial yang akan kita lakukan,” tutur Elvi.

Nasabah dengan usia produktif diharapkan terus meningkat dan menempati porsi terbesar segmen pasar Pegadaian melalui berbagai upaya edukasi dan literasi. Sebab, segmen tersebut memiliki pendapatan yang sebagian dapat disisihkan untuk portofolio investasinya, terutama dalam bentuk emas. Untuk itu, Pegadaian akan menambahkan fitur-fitur layanan agar para nasabah tersebut semakin berminat untuk berinvestasi.

Inovasi Investasi Emas Pegadaian

Sebagai upaya menyasar lebih banyak segmen berusia produktif serta memaksimalkan potensi bonus demografi, Pegadaian melakukan beberapa inovasi produk dengan melihat kesiapan sumber daya yang dimiliki dan potensi eksternal seperti berlakunya peraturan OJK tentang Kegiatan Usaha Bulion.

Lebih lanjut, nasabah yang menabung emas akan memperoleh keuntungan, selain dalam bentuk ‘gain’ dari kenaikan harga emas. Nasabah juga akan mendapatkan imbal hasil dalam bentuk emas setiap bulannya. Pegadaian sudah menyiapkan inovasi tersebut agar keuntungan nasabah tidak hanya diperoleh dari kenaikan harga, namun juga mendapatkan imbal hasil penyimpanan emasnya.

Selain itu, Pegadaian menawarkan layanan vaulting emas sertifikasi global dengan kapasitas yang cukup besar, yakni 30 ton. Untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, Pegadaian juga tengah membangun vaulting emas dengan kapasitas 100 ton.

Di sisi lain, untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait investasi emas, Pegadaian menjangkau seluruh masyarakat baik melalui Outlet Offline maupun media online. Tersedia 4.085 outlet Pegadaian, aplikasi Pegadaian Digital, aplikasi Pegadaian Syariah Digital, 30 ribu kanal agen Pegadaian, dan 628 outlet SenyuM. Lalu, Pegadaian menjalin partnership dengan pihak-pihak berbasis digital, seperti e-commerce dan platform investasi. Pegadaian jugamelakukan edukasi dan literasi investasi melalui kanal media seperti detikcom.

Nilai Emas Berdasarkan Bentuknya

Emas dapat dibeli dalam berbagai bentuk, di antaranya dalam bentuk emas perhiasan, emas batangan dan saat ini berkembang juga dalam bentuk Tabungan Emas. Bentuk yang beragam itu ternyata menyimpan nilai tersendiri saat akan dimonetisasi, baik dengan dijual maupun digadaikan.

“Emas dalam bentuk batangan cenderung lebih tinggi buyback (jual kembali) atau keuntungannya, karena kalau di emas batangan itu ongkos bikinnya itu tipis, tapi kalau emas perhiasan itu ongkos bikinnya kurang lebih 5 sampai 10 (persen) tergantung kerumitannya. Semakin rumit, semakin detail, maka dia akan semakin tinggi ongkos bikinnya. Nah, pada saat di-buyback, kemungkinan ongkos bikin tersebut yang tidak akan kembali,” kata Elvi.

Ilustrasi pegadaian
Foto: Rachman Haryanto/detikcom 

Perhiasan emas tentunya memiliki nilai lebih sebagai aksesoris atau bahkan memiliki arti tertentu bagi seseorang, contohnya seperti cincin kawin atau perhiasan yang diwariskan turun menurun maupun emas perhiasan dengan batu-batuan cantik. Saat membutuhkan dana untuk keperluan tertentu, emas perhiasan dapat membantu. Mengingat terdapat nilai histori di dalamnya, disarankan agar mempertimbangkan Gadai Emas, sehingga tidak akan kehilangan perhiasan emasnya. Untuk kemudahan, nasabah bisa berkonsultasi dengan pihak Pegadaian.

Selain dalam bentuk Emas Perhiasan, juga ada dalam bentuk Emas Batangan. Emas Batangan nilai buyback (jual kembali) lebih tinggi dibanding emas perhiasan, kadar Emas Batangan biasanya adalah 24 Karat. Saat ini, Pegadaian juga memfasilitasi bagi masyarakat yang inginberinvestasi Emas Batangan, dapat dibeli dengan sistem angsuran yang disebut Cicil Emas.Jangka waktu dapat disesuaikan dengan kemampuan hingga 36 bulan. Emas Batangan juga dapat digadaikan sewaktu-waktu.

Pegadaian pun semakin mempermudah investasi emas dengan bentuk Tabungan Emas. Masyarakat bisa memulai investasi emas mulai dari Rp 10 ribu yang akan dikonversi langsung dalam bentuk saldo emas. Tabungan Emas dapat diakses melalui Outlet Pegadaian maupun melalui aplikasi Pegadaian Digital. Layanan ini mempermudah nasabah yang ingin berinvestasi emas namun takut atau tidak ingin menyimpan emasnya secara fisik. Tabungan Emas Pegadaian merupakan 100% emas fisik 24 Karat yang disimpan oleh Pegadaian dan dapat dicetak sewaktu-waktu oleh nasabah.

Bagi masyarakat yang tertarik untuk mulai investasi emas, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan investasi serta bentuk emas yang ingin diinvestasikan. Nasabah bisa memilih antara bentuk emas perhiasan maupun emas batangan. Nasabah juga dapat menentukan rasio tabungan emas yang ingin dicetak dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya, rencanakan dana yang akan disisihkan dari pendapatan untuk investasi emas setiap bulannya sesuai kemampuan dan terapkan dengan disiplin. Terakhir, pilihlah lembaga yang telah mendapatkan izin dari OJK agar investasi yang sudah direncanakan tetap aman, sehingga nasabah bisa mencapai tujuan investasinya.


Penulis: Danica Adhitiawarman
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Luthfy Syahban

[Widget:Baca Juga]
SHARE