INTERMESO
Berawal dari
Pesta Dansa
Sebuah acara dansa berhasil mematahkan mitos bahwa orang Indonesia kebal COVID-19. Waktu berlalu, tapi belum bagi pandemi.
Ilustrasi: Istock
Selasa, 2 Maret 2021Ketika senja tiba, ingar bingar musik terdengar dari Klub Amigos di Kemang Club Villas, Jakarta Selatan. Restoran sekaligus klub yang mengusung konsep Meksiko ini baru cenderung ramai menjelang malam tiba. Ditambah lagi saat itu hari Jumat dan bertepatan dengan hari Valentine. Setiap Jumat, Klub Amigos rutin mengadakan acara bernama Latin Nite. Daya tarik utama acaranya merupakan tarian salsa, yang cukup banyak penggemarnya. “Di sini siang sepi, malam baru ramai. Acara Latin Nite itu acara reguler, sudah diadakan lebih dari 10 tahun,” kata Agus, Manajer Restoran Amigos, saat itu.
Malam itu Sita Tyasutami, 31 tahun, dan Maria Darmaningsih, 64 tahun, hadir dalam acara tersebut. Pasangan anak dan ibu yang sama-sama berprofesi sebagai pekerja seni itu memang menyukai aktivitas semacam ini. Sita, sang anak, merupakan penari profesional sekaligus Manajer Seni Pertunjukan Independen. Sedangkan sang ibu, Maria, merupakan dosen tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Selain Sita dan Maria, sekitar 50 orang hadir memenuhi restoran dan lantai dansa. Kawasan Kemang dikenal sebagai tempat berkumpulnya ekspatriat asing. Jadi tak aneh jika acara dansa malam itu juga diikuti pengunjung dari berbagai negara. Acara berjalan meriah seperti biasa. Sita dan Maria pun sempat berduet dengan seorang wanita berkewarganegaraan Jepang yang bekerja di Malaysia.
Ini mungkin ya, karena ilmiahnya masih harus dibuktikan. Mungkin memang kita mempunyai kekebalan tertentu pada penyakit tertentu. Imunitas kita berbeda pada penyakit tertentu.”
Penari Maria Darmaningsih (tengah), Ratri Anindyajati (kiri) dan Sita Tyasutami (kanan) berpose saat sesi pemotretan di Depok, Jawa Barat, Minggu (21/6/2020). Ketiga penari yang merupakan pasien 01, 02 dan 03 COVID-19 di Indonesia yang telah sembuh tersebut kini telah kembali berkarya di dunia seni tari.
Foto : Muhammad Adimaja/ANTARA Foto
Dua hari setelah pesta dansa, Sita merasakan tubuhnya kurang fit. Ia merasa sedikit demam, lemas, dan batuk. Mendengar keluhan itu, ibunya menemani Sita berobat jalan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Namun, empat hari setelah Sita berobat jalan, Maria ikutan jatuh sakit. Mereka berdua memutuskan menjalani perawatan di rumah sakit pada 26 Februari 2020.
Belakangan, mereka baru mendengar kabar bahwa wanita asal Jepang yang merupakan teman dansanya malam itu telah terinfeksi virus COVID-19. Saat itu, virus COVID-19 diketahui pertama kali berasal dari Kota Wuhan, China, dan menjangkiti berbagai negara. Tak terkecuali negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Namun, pada saat bersamaan, belum ditemukan satu pun kasus virus Corona di Indonesia.
Banyak orang mengembangkan hipotesis beragam tentang bagaimana orang Indonesia bisa terhindar dari Corona. Mulai kekebalan imun sampai asal-usul ras. Bahkan Menteri Kesehatan saat itu, Terawan Agus Putranto, berkali-kali menyebutkan doa adalah cara Indonesia terbebas COVID-19. “Secara medis doa, semua karena doa. Saya yakin doalah,” ujar Terawan di hadapan wartawan.
Beragam hipotesis yang bergulir semakin dikuatkan oleh kasus positif Corona di kapal pesiar Diamond Princess. Ketika tengah berlabuh di pelabuhan Yokohama, Jepang, seluruh penumpangnya harus menjalani karantina. Termasuk di dalamnya 78 WNI berstatus kru kapal. Setelah karantina dan pemeriksaan dilakukan, tak ada satu orang pun orang Indonesia yang terinfeksi virus.
Presiden Joko Widodo dan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Saputra angkat bicara soal 2 orang positif corona di Indonesia, 2 Maret 2020
Foto: Andhika Prasetya/detikcom
“Ini mungkin, ya, karena ilmiahnya masih harus dibuktikan. Mungkin memang kita mempunyai kekebalan tertentu pada penyakit tertentu. Imunitas kita berbeda pada penyakit tertentu,” ucap dr Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, saat itu mengomentari kejadian di kapal Diamond Princess.
Sayangnya, ‘keberuntungan’ tidak bertahan lama. Indonesia harus bernasib sama dengan negara lainnya setelah hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso menunjukkan Sita dan Maria positif COVID-19 pada 2 Maret 2020. Belakangan, mereka disebut sebagai pasien kasus 1 dan 2.
Virus COVID-19 resmi masuk ke Indonesia. Hal itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ditemani Terawan, Jokowi mengumumkan identitas keduanya sebatas ibu dan anak yang tinggal di Depok, Jawa Barat. Pengumuman itu disampaikan Jokowi di Istana Kepresidenan.
“Sudah ditemukan, ternyata orang yang telah terkena virus Corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun. Dicek oleh tim kita, pada posisi yang ternyata pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menteri Kesehatan bahwa ibu ini dan putrinya positif Corona," katanya.
Belakangan, Ratri Anindya, yang merupakan anak pertama di keluarga tersebut, ikut terkena COVID-19. Ratri, yang disebut sebagai pasien nomor 3, juga dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
Wisma Makara UI Depok telah dijadikan sebagai tempat karantina pasien OTG COVID-19. Setiap paginya, pasien rutin berolahraga di tempat karantina tersebut.
Foto: Dedy Istanto
Sita mengaku awalnya sempat drop karena batinnya tertekan dan merasa depresi. Tak sedikit orang menyalahkan Sita dan ibunya karena dianggap menjadi biang kerok penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Beruntung, Sita tak mau berlama-lama diam dalam keterpurukan. “Kita memiliki dua pilihan. Kita bisa mengambil dan melihat semuanya secara negatif atau melihat semua secara positif,” jelas Sita.
Setelah dua minggu dirawat di rumah sakit, persisnya pada 16 Maret 2020, ketiganya berhasil melawan COVID-19. Mereka dinyatakan sembuh. Kesembuhan pasien Corona pertama di Indonesia ini juga diumumkan kepada publik. Jokowi memberikan oleh-oleh jamu kepada ketiganya. “Bapak Presiden memberikan jamu racikan Bapak Presiden sendiri,” ujar Terawan.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah jumlahnya. Pada 26 Januari lalu, kasus COVID-19 telah melewati angka 1 juta. Pemerintah mulai melakukan vaksinasi pada Januari 2021. Harapannya, pandemi COVID-19 bakal segera hilang dari Indonesia.
Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Luthfy Syahban