"Kita ngebayangin perjuangan nabi Musa mengingatkan Rasulullah begitu turun untuk salat 50 kali sehari, sampai akhirnya 5 kali sehari. Intinya, kita harus salat tepat waktu, karena itu perjuangan sendiri," ujar Sandiaga di Gedung Asrama Yatim Piatu Al Akhyar, Jalan Benda, Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya, kita harus salat tepat waktu, karena itu perjuangan sendiri. Coba kalau 50 waktu? Jadi, itu kodrat Allah SWT supaya kita bersyukur. Tidak boleh meninggalkan salat," jelas Sandiaga.
Sandiaga juga bersyukur terhadap gerakan salat subuh berjamaah. Menurutnya, kegiatan tersebut bernilai positif.
"Sekarang gerakan Subuh semakin ramai dan saya senang, jadi sebuah kegiatan yang sangat positif," pungkas Sandiaga. (dkp/nkn)