Bos PPI Ungkap 3 Fase Metamorfosis Wajah Politik Anies Baswedan

Bos PPI Ungkap 3 Fase Metamorfosis Wajah Politik Anies Baswedan

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Senin, 22 Jul 2024 12:55 WIB
DPW PKB DKI Jakarta menggelar peringatan Hari Lahir ke-26 PKB, Minggu (21/7). Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam acara tersebut.
Foto: Anies Baswedan (Pradita Utama)
Jakarta -

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman dan Waketum Partai NasDem Ahmad Ali beradu argumen terkait Anies Baswedan merupakan habitat Islam atau bukan jelang Pilkada 2024. Lantas bagaimana sebetulnya habitat atau wajah politik Anies Baswedan selama ini?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengungkap sebetulnya ada 3 fase metamorfosis wajah politik atau habitat Anies Baswedan di dunia politik. Dia menyebut fase pertama yakni Anies yang inklusif, toleran, dan moderat.

"Saya kira ada 3 fase yang bisa dijadikan sebagai parameter untuk melihat metamorfosis politik dari Anies Baswedan. Fase pertama adalah fase Anies Baswedan yang dianggap sebagai sosok Islam yang inklusif, toleran, dan moderat, ini tentu tidak terlepas dari sosok Anies yang selalu dikait-kaitkan dengan sosoknya yang masih memiliki keturunan Arab dan didasarkan atas organisasi yang diikuti sejak mahasiswa yaitu HMI, karena HMI itu adalah organisasi yang saya kira turut mendamaikan antara ketegangan Islam dan politik yang terjadi sejak prakemerdekaan dan pascakemerdekaan," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ketika Anies ikut HMI maka disebut sosok yang memiliki wawasan dan orientsai politik yang islam moderat, ditambah misalnya Anies adalah mantan Rektor Paramadina yang memiliki background pendidikan luar negeri. Jadi tiga hal ini kemudian tegaskan Anies pada fase pertama adalah sosok yang dinilai berasal dari kalangan Islam inklusif, toleran, dan moderat," lanjutnya.

Kemudian, Adi menilai Anies sempat bermetamorfosis sebagai nasionalis religius. Ini, kata dia, ditandai saat Anies mendeklarasikan NasDem yang dulu masih belum menjadi partai politik dan ketika Anies menjadi tim sukses Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Anies kemudian bermetamorfosis sebagai sosok nasionalis religius, terutama misalnya ketika Anies menjadi Deklarator NasDem sebelum menjadi partai politik ya, karena apapun NasDem itu nasionalis yang religius, yang mencoba combine bagaimana nilai-nilai nasionalis dan religiusitas bisa dikawinkan dalam praktik politik, plus ketika Anies menjadi bagian dari tim suksesnya Jokowi juga dinilai sebagai kalangan nasionalis yang religius, karena Anies mampu berkoalisi dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang nasionalis terutama Jokowi yang dinilai sebagai representasi nasional ya," ucapnya.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno (Dok Adi Prayitno)Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno (Dok Adi Prayitno) Foto: (Dok Adi Prayitno)

Kemudian, Adi menyebut Anies kembali bermetamorfosis pada 2017 ketika perhelatan Pilgub Jakarta. Menurutnya, saat itu, Anies berubah menjadi Islam garis kanan.

"Kemudian ketiga wajah politik Anies yang dinilai sebagai Islam kanan, ini tidak terlepas dari Anies yang maju dalam Pilgub Jakarta di mana para pendukung utamanya adalah mereka yang dinilai sayap kanan, terutama gerakan 212, ataupun kelompok Islam yang selalu mengedepankan jargon-jargon agama, baik dari segi ormas maupun agama. Dari konteks itu sebenarnya ingatan publik terhadap Anies Baswedan dinilai sebagai Islam kanan. Bahkan kalau kita baca angka-angka statistik, pemilih Anies itu adalah Islam-Islam yang dinilai kanan ya, karena basis orientasi politik mereka agak sedikit rigid, agak sedikit tidak kontekstual dalam melihat perkembangan hubungan Islam dan nasionalisme," ujar dia.

"Wajah Islam kanan itu yang sampai hari ini cukup melekat dibawa juga sampai Pilpres 2024 di mana memang mayoritas pendukung Anies itu beririsan dengan Islam kanan," lanjut dia.

Lantas apa wajah Anies Baswedan saat ini? Simak di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Anies Santai PKB-NasDem Belum Resmi Usung Dirinya Jadi Cagub Jakarta

[Gambas:Video 20detik]






Hide Ads