Muncul Nama Risma Bayangi Khofifah di Survei Pilkada

Muncul Nama Risma Bayangi Khofifah di Survei Pilkada

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Jul 2024 06:44 WIB
Momen Risma Cerita Kondisi Pengungsi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Foto: Risma (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Menteri Sosial yang juga Elite PDIP Tri Rismaharini atau Risma muncul membayangi mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di survei Litbang Kompas terkait Pilgub Jawa Timur. Elektabilitas Risma berada di posisi kedua tepat di bawah Khofifah.

Litbang Kompas menyelenggarakan survei periodik tersebut melalui wawancara tatap muka pada periode 20-25 Juni 2024. Total 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Litbang Kompas menyatakan dengan menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Litbang Kompas menyatakan meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dirilis Litbang Kompas, Jumat (19/7/2024), elektabilitas Khofifah memang berada di posisi pertama dengan 26,8%. Namun, Risma mengikuti di posisi kedua dengan elektabilitas 13,6%.

Di posisi ketiga survei Litbang Kompas di Jatim, ada mantan cawagub Emil Dardak dengan elektabilitas 3,8%. Khofifah dan Emil Dardak akan berduet kembali di Pilgub Jatim 2024 setelah 5 tahun bersama-sama memimpin provinsi tersebut.

ADVERTISEMENT

Berikut ini elektabilitas para tokoh menjelang Pilgub Jatim 2024 seperti data Litbang Kompas:

1. Khofifah Indar Parawansa: 26,8%
2. Tri Rismaharini: 13,6%
3. Emil Dardak: 3,8%
4. Syaifullah Yusuf: 1,8%
5. Eri Cahyadi: 0,8%
6. Marzuki Mustamar: 0,4%
7. Lainnya: 1,8%
Tidak tahu/tidak menjawab: 51,0%

Simak tanggapan PDIP dan PKB di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Saat PDIP Bidik Andika Perkasa di Bursa Pilgub Jateng, Risma-Pramono di Jatim':

[Gambas:Video 20detik]



PDIP: Risma Masih Nyantol di Hati Masyarakat

PDIP lantas buka suara terkait elektabilitas Risma yang membuntuti Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim. PDIP menganggap hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Risma masih berada di hati masyarakat.

"Kami sudah bicara dengan Gus Halim, Ketua DPW PKB Jawa Timur, juga sudah menemui Gus Imin sebagai ketua umum. Dari PKB memang selama ini yang beredar yaitu K.H Marzuki, mantan Ketua DPW NU Jawa Timur. Nah pembacaan kami juga dari hasil Litbang Kompas, Risma masih nyantol di hati masyarakat Jawa Timur," kata Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah kepada wartawan, Jumat (19/7).

Said menilai elektabilitas Risma berada di bawah Khofifah Indar Parawansa lantaran belum ada partai yang mendeklarasikan dukungan. Dia pun mengaku akan berembuk bersama PKB dan NasDem untuk mematangkan koalisi pencalonan di Jatim.

"Cuma persoalannya, kalau Risma masih di bawah, karena memang Risma ini tidak pernah dideklarasi. Oleh karenanya, bagi kami kebersamaan jauh di atas segala-galanya. Kami tetap menghormati pembicaraan kami dengan PKB, dengan PDIP, dan Insyaallah sudah pernah sekali dibahas juga dengan kawan NasDem," ujar Said.

Said yakin kerja sama yang dibangunnya bersama PKB dan NasDem akan menjadi poros penantang bakal paslon Khofifah dan Emil Dardak di Pilgub Jatim. Dia mengklaim pihaknya akan mengusung calon yang terbaik untuk masyarakat Jatim.

"Dari tiga kekuatan ini, insyaallah akan menjadi penyeimbang bagi kontestan lain. Nah saya berpikirnya mau dari PKB orang pertama, mau dari PDIP orang pertama, kami akan duduk bersama dengan PKB dan NasDem. Karena bersama itu jauh lebih dahsyat daripada mengutamakan ego yang tidak pada tempatnya. Karena ini kan gawe-gawe bersama untuk Jawa Timur, untuk mempersembahkan yang terbaik, calonnya bagi masyarakat Jawa Timur," tuturnya.

Said pun membeberkan pertemuan antara PDIP, PKB, dan NasDem membahas ihwal Pilgub Jatim akan digelar dalam waktu dekat. "Insyaallah tidak dalam waktu lama, kami sama PKB dan NasDem akan duduk bersama membahas Jawa Timur," katanya.

PKB: Khofifah Bisa Dikalahkan

Tak hanya itu, PKB juga merespons survei di Pilgub Jatim. Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai elektabilitas Khofifah itu masih rawan sebagai calon petahana.

"Ya, pertama sebagai incumbent dengan perolehan 26 persen Mbak Khofifah relatif rawan ya," ujar Huda kepada wartawan, Jumat (19/7).

Dia mengatakan masih ada kemungkinan Khofifah dikalahkan. Dia mengaku juga kaget dengan hasil survei itu.

"Masih mungkin untuk dikalahkan. Jadi kita juga cukup kaget dengan perolehan Bu Khofifah yang baru 26% elektabilitas, apalagi margin error 4,8 bisa plus minus kan," kata Huda.

Huda mengatakan Litbang Kompas juga menjabarkan beberapa permasalahan terkait kemiskinan hingga minimnya lapangan pekerjaan di Jatim. Menurutnya, Khofifah belum mampu menuntaskan permasalahan itu di era kepemimpinannya.

"Artinya selama 5 tahun kepemimpinan Bu Khofifah relatif masih banyak lubang-lubang. Secara objektif harus diakui belum bisa dituntaskan oleh Mbak Khofifah. Langkah-langkah terobosan relatif belum," ujar Huda.

(maa/maa)



Hide Ads