Buka-bukaan PDIP soal Hitungan Dukung Anies Baswedan

Buka-bukaan PDIP soal Hitungan Dukung Anies Baswedan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Jun 2024 06:53 WIB
Kedekatan Anies Baswedan dan keluarga dengan Megawati Soekarnoputri
Anies Baswedan dan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (Dok. Istimewa)

Analisis Pakar

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khoirul Umam, menyebut Anies dan PDIP berpeluang bekerja sama di Pilkada Jakarta 2024.

"Interaksi simbolik antara Anies dan PDIP ini merupakan bagian dari upaya penjajagan dengan saling mengirim sinyal terkait potensi kerja sama di Pilkada DKI Jakarta," kata Umam saat dikonfirmasi, Senin (10/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun Anies dan PDIP berada pada gerbong yang berbeda secara politik maupun ideologis di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2024, namun di Pilkada DKI 2024 ini bisa jadi kedua entitas ini dipertemukan oleh kepentingan yang sama," imbuh dia.

Umam menjabarkan maksud 'kepentingan' dari PDIP dan Anies Baswedan. Umam menyebut PDIP kehilangan dominasi di Jakarta sehingga butuh kekuatan lain untuk menghadapi jagoan yang diusung lawan politik terkuatnya saat ini.

ADVERTISEMENT

"Di satu sisi, PDIP kehilangan golden ticket dan dominasinya di politik lokal Jakarta, sehingga butuh kekuatan tambahan untuk berhadap-hadapan dengan pemenang Pemilu 2024 yang akan pegang kekuasaan dan tidak akan melepaskan kepemimpinan Jakarta berada di luar kontrol dan kendali mereka sebagai penguasa," kata Umam.

Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina ini menyebut Anies juga perlu terus menjaga panggungnya di pentas politik nasional setelah kalah dalam Pilpres 2024. Karenanya, dia menilai wajar jika Anies pada akhirnya turut melirik PDIP sebagai calon kendaraan politiknya di Jakarta.

"Di sisi lain, Anies juga sangat berkepentingan menjaga kartu politiknya agar tetap hidup dan relevan hingga Pilpres 2029 mendatang. Anies yang notabene petahana dan memiliki akar yang memadai di DKI Jakarta, akan dilirik dan melirik PDIP yang memiliki 16% dukungan di Jakarta, untuk memenangkan pertarungan Pilkada di kota megapolitilan yang memiliki APBD Rp 80-an triliun itu," imbuh Umam.


(rfs/lir)



Hide Ads