DPD PDI Perjuangan Jawa Timur memastikan hanya mengawal nama Eri Cahyadi sebagai calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2024. Selain itu, untuk calon wakil wali kota, PDIP Jatim hanya mengusulkan nama Armuji.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono mengatakan PDIP Jatim berhasil menyelesaikan proses pemetaan politik di sejumlah kabupaten/kota di provinsi tersebut, salah satunya untuk Kota Surabaya.
"PDI Perjuangan Jawa Timur akan mengawal nama Eri Cahyadi sebagai calon wali kota serta Armuji sebagai calon wakil wali kota ke Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Tentu kewenangan rekomendasi merupakan hak prerogatif Ibu Megawati," ujar Deni dalam keterangan tertulis, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deni menjelaskan ada beberapa pertimbangan mengapa PDIP Jatim hanya mengusulkan nama Eri Cahyadi untuk Pilkada Surabaya. Pertama, pertimbangan kinerja, Eri dinilai mampu membawa Surabaya terus berada pada level yang baik, terbukti dengan penurunan angka kemiskinan, pengangguran, hingga stunting. Begitu pula dengan Armuji yang dinilai mampu melengkapi visi kepemimpinan Eri Cahyadi.
"Eri Cahyadi dan Armuji mampu menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan sumberdaya manusia. Kami berharap ini dijaga keberlanjutannya agar kemajuan Surabaya bisa terus dirasakan seluruh masyarakat," ujar anggota DPRD Jatim itu.
Pertimbangan kedua, lanjutnya, yaitu hasil survei yang menunjukkan kepuasan publik maupun elektabilitas terhadap Eri sangat tinggi, berdasarkan riset sebuah lembaga survei independen yang kredibel.
Menurutnya, kepuasan publik Surabaya terhadap Eri mencapai 75,6 persen. Adapun elektabilitasnya pada pertanyaan terbuka terhadap calon wali kota Surabaya mencapai 60 persen. Kemudian, Nama Armuji juga masih memuncaki daftar survei dengan elektabilitas 43 persen sebagai kandidat wakil wali kota.
Deni menuturkan hasil survei secara otomatis menunjukkan kinerja petahana selama ini cukup baik, sehingga masyarakat memberikan apresiasi.
"Kalau kinerjanya tidak cukup baik, kan surveinya pasti juga rendah," ujarnya.
Berbagai pertimbangan tersebut, imbuhnya, semakin memperkuat posisi Eri sebagai kader PDIP untuk diusulkan kepada DPP PDIP sebagai calon wali kota Surabaya, serta Armuji sebagai calon wakil wali kota.
"Jadi tidak semata-mata karena Eri Cahyadi maupun Armuji adalah kader PDIP, maka dia dijagokan. Tetapi memang karena pertimbangan kinerja dan survei. Kalau kinerjanya tidak cukup baik, tidak perform, kan berarti yang bersangkutan tidak membuat rakyat puas. Faktanya, masyarakat cukup puas dengan kinerjanya. Itu menjadi bagian dari variabel penting sebelum PDI Perjuangan Jatim mengusulkan nama Eri ke DPP," pungkas Deni.