Ma'ruf Sebut 'Ingin Jadi Anak Presiden', Senior PDIP Singgung Asal Beretika

Ma'ruf Sebut 'Ingin Jadi Anak Presiden', Senior PDIP Singgung Asal Beretika

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 16:23 WIB
wakil ketua F-PDIP Hendrawan Supratikno
Hendrawan Supratikno (Dok. Istimewa)
Jakarta - Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, menilai penyataan Wapres Ma'ruf Amin 'ingin menjadi anak Presiden' namun tak bisa memilih merupakan hal wajar. Hal tersebut menurut Hendrawan merupakan ungkapan normatif.

"Ungkapan yang biasa dan wajar. Banyak disampaikan para guru, penceramah, pengkhotbah, dan profesi motivator. Jika boleh memilih, ingin lahir sebagai anak Presiden, anak konglomerat, dan jabatan lain yang bergengsi," kata Hendrawan kepada wartawan, Jumat (31/5/2024).

Bagi Hendrawan, ucapan Wapres Ma'ruf Amin itu tidak terkait pentasnya anak-anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) di panggung politik nasional. Hendrawan menekankan ucapan Ma'ruf ungkapan normatif.

"Apakah terkait denga fenomena melesatnya anak-anak Presiden Jokowi dalam perpolitikan akhir-akhir ini, saya kira tidak. Itu pernyataan normatif saja," ujarnya.

Hendrawan lalu bicara soal anggapan anak-anak Presiden Jokowi mendapatkan karpet merah di bidang politik. Menurut Hendrawan, anak Presiden masuk politik hal logis, namun harus tetap taat aturan dan etika.

"Sejauh tidak ada peraturan dan etika yang dilanggar, hal tersebut wajar dan logis terjadi. Anak orang-orang yang top, seperti anak Presiden, mewarisi dan memiliki keunggulan legitimasi historis, struktur jaringan dan akses sumber daya politik," imbuhnya.

Ucapan Ma'ruf Amin

Wapres Ma'ruf Amin sebelumnya berbicara mengenai umat manusia yang bisa memilih beriman atau tidak serta menentukan jalan hidupnya. Namun, Ma'ruf mengatakan ada hal yang manusia tidak bisa pilih atau sudah merupakan keputusan Allah.

Hal ini disampaikan Ma'ruf dalam sambutannya di pembukaan Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia, Rabu (29/5). Ma'ruf menyebut manusia tidak bisa memilih siapa orang tuanya, dia mencontohkan, jika bisa memilih orang tua, seorang anak akan memilih menjadi anak seorang presiden.

"Orang tidak bisa milih siapa bapaknya, siapa ibunya. Apa bisa milih? Kalau bisa milih, saya ingin jadi anak presiden. Tapi kan nggak bisa. Itu majbur (ditakdirkan Allah)," kata Ma'ruf.

"Ada yang lahirnya hitam, ada yang putih, ada yang hidungnya mancung, ada yang hidungnya pesek, apa bisa milih, kalau bisa milih semua cakep," tuturnya.

Saksikan Live DetikSore:

Simak Video 'Wapres Ma'ruf: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden':

[Gambas:Video 20detik]



(rfs/gbr)




Hide Ads