Sekjen PBB Ungkap Gejolak Internal Usai Yusril Mendadak Mundur Ketum

Sekjen PBB Ungkap Gejolak Internal Usai Yusril Mendadak Mundur Ketum

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Minggu, 19 Mei 2024 11:49 WIB
Sekjen PBB Afriansyah Noor
Foto: Sekjen PBB Afriansyah Noor (tangkapan layar YT PBB)
Jakarta -

Yusril Ihza Mahendra mendadak menyatakan mundur dari ketua umum (ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) di tengah gelaran Musyawarah Dewan Partai (MDP). Sekjen PBB Afriansyah Noor menceritakan gejolak yang terjadi di internal partai usai keputusan Yusril itu.

Afriansyah mengatakan, mulanya partainya sedang melaksanakan MDP untuk mempersiapkan Muktamar PBB pada Januari 2025 mendatang. Namun, di tengah gelaran MDP, Yusril mendadak menyatakan mundur.

"Tadinya persiapan Musyawarah Dewan Partai ini kan adalah mempersiapkan muktamar untuk kepengurusan yang baru. MDP ini adalah rapat setingkat di bawah muktamar yang dihadiri oleh pengurus DPW, yaitu ketua dan badan otonom, kemudian badan khusus DPP," kata Afriansyah saat dihubungi, Minggu (19/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah cuma ada keinginan Bang Yusril mundur tiba-tiba, mundur mendadak. Iya baru saya pahami di hari-H pelaksanaan kemarin bahwa dia berniat ingin mundur, berada di luar partai. Alasannya capek, kemudian ingin berdiri sendiri, profesional," imbuhnya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) ini mengatakan Yusril sempat menunjuk Ketua Mahkamah PBB Fahri Bachmid secara aklamasi namun ditolak sebagian kader. Kemudian, disepakati mekanisme pengambilan suara atau voting untuk memutuskan Pj ketum.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, ketika mundur harus menunjuk Pj ketua umum yang akan menyiapkan pelaksanaan muktamar atau transisi. Jadi pelaksanaannya itu ketika beliau mengatakan mundur itu kita mendadak, saya pribadi, 'Waduh, ini gimana'. Akhirnya kita lihat AD/ART, bagaimana prosedurnya. Jadi bisa aklamasi, tapi kalau tidak suara sama itu bisa voting," jelas Afriansyah.

"Ketika dia minta aklamasi menunjuk ketua mahkamah partai, Pak Fahri Bachmid, teman-teman pendukung saya tidak mau, mereka ingin sudahlah kita pemilihan saja kan 49 orang, nggak lama. Dalam hal menentukan aklamasi dan voting ini berdebat kencanglah, seru. Akhirnya saya bilang ke Bang Yusril, 'Bang, voting aja. Jadi siapa pun yang terpilih kita mendukung. Kalau aklamasi kan kesannya memaksakan kehendak'. Akhirnya Bang Yusril setuju. Saya bilang ketika saya kalah saya akan mendukung keputusan hasil voting," ujar dia.

Afriansyah mengatakan ketua umum definitif nantinya dipilih melalui mekanisme Muktamar PBB pada Januari 2025. Dia mengatakan belum muncul bursa nama calon ketum baru yang muncul di internal pada saat ini.

"Nanti seluruhnya akan diundang, 514 DPC, 38 DPW, kemudian BO, BK dan seluruh pengurus DPP," kata dia.

Lihat juga Video: Momen Prabowo-Gibran Kumpulkan Yusril-Hotman dkk Seusai Menang di MK

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)



Hide Ads