"Tentang presidential club, saya kira ide itu bagus saja. Hanya memang untuk mewujudkannya itu ya saya kira perlu ada upaya-upaya lebih besar lagi, lebih keras lagi," ujar Ma'ruf di Grand Sahid Jaya, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Ma'ruf menilai presidential club tidak harus dalam bentuk forum. Namun Ma'ruf menyebut hal ini dapat dilakukan dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal ke presiden dan wakil presiden.
"Tapi menurut saya tidak harus dalam bentuk foruman Presidential club itu. Tapi dalam bentuk mungkin konsultasi-konsultasi, kalau bisa diformalkan bagus," kata Ma'ruf
"Tapi kalau tidak, kan bisa dalam bentuk konsultasi antar presiden dengan mantan presiden secara personal, secara informal. Barangkali itu," sambungnya.
Meski begitu, Ma'ruf mengaku belum bisa menyimpulkan perlu atau tidaknya dibentuk presidential club. "Saya kira itu belum ada ide kesana itu belum ada pikiran. Yang muncul itu kan presidential club," tuturnya.
Gagasan 'Presidential Club' Prabowo
Diketahui, ide terkait 'presidential club' itu diutarakan oleh juru bicara (Jubir) dari Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menjelaskan maksud dari 'presidential club'.
"Presidential club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5).
Dahnil mengatakan perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub. (dwia/dnu)