Menakar Fungsi Strategis 'Presidential Club' Ide dari Prabowo

Menakar Fungsi Strategis 'Presidential Club' Ide dari Prabowo

Farih Maulana Sidik - detikNews
Sabtu, 04 Mei 2024 08:53 WIB
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin membentuk 'presidential club' sebagai wadah para Presiden RI terdahulu bertemu dan diskusi masalah strategis bangsa. Lantas apakah ide Prabowo itu akan mudah terbentuk?

Dosen ilmu politik & international studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai sebagai sebuah ide, rencana Prabowo itu patut diapresiasi. Menurutnya, berdasarkan model lembaga presidential club di Amerika Serikat (AS), lembaga semacam ini bisa menghadirkan beberapa fungsi strategis.

"Mulai dari fungsi penasihat informal presiden dari para mantan presiden untuk merumuskan untuk bertukar pendapat, memberikan nasihat, dan membahas isu-isu strategis terkait masalah politik-pemerintahan dan kebijakan publik. Lembaga seperti ini juga bisa mempromosikan kepentingan nasional dan internasional, baik melalui advokasi, kegiatan amal, atau inisiatif lainnya. Selain itu, lembaga ini juga bisa mendorong kerja sama lintas partai, yang menjadi entitas kekuatan politik para mantan presiden, untuk memberikan nasihat-nasihat teknokratis kepada presiden yang memerintah," kata Umam dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umam menyebut berkumpulnya para mantan presiden dalam presidential club bisa menjadi penjaga tradisi dan integritas institusi kepresidenan. Menurutnya, presidential club dapat menjadi wadah untuk bekerja sama mempromosikan nilai-nilai dan standar tinggi yang terkait dengan jabatan presiden.

"Dengan demikian, secara general, lembaga ini bisa membantu menjaga kontinuitas, stabilitas, dan integritas lembaga kepresidenan dalam sistem politik di Tanah Air," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan jika Prabowo selaku presiden terpilih berkehendak, maka lembaga presidential club bisa terwujud. Sejauh ini, kata dia, Prabowo tidak memiliki garis konflik dengan siapapun.

"Prabowo memiliki hubungan baik dengan Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo. Adapun mantan Presiden RI ke-5 Megawati yang memiliki garis konflik lebih banyak, mulai dari komunikasi yang belum terbuka dengan Presiden SBY, dan juga Presiden Jokowi sebagai imbas dinamika politik sebelumnya," ujar Umam.

Lebih jauh, Umam menilai persoalan apakah lembaga tersebut bisa bekerja efektif atau tidak, itu akan bergantung pada kedewasaan masing-masing mantan presiden dalam mengelola ego dan pola relasi konflik politik personal yang sebenarnya tidak produktif.

"Demi kepentingan bangsa, seharusnya para mantan presiden bisa menyingkirkan ego dan kepentingan politik pribadi masing-masing," imbuhnya.

Gagasan Presidential Club

Sebelumnya, 'Presidential Club' itu diutarakan oleh Juru Bicara (Jubir) dari Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Apa itu 'Presidential Club'?

"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5).

Dahnil mengatakan perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.

"Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada. Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik," jelasnya.

Simak Video ''Presidential Club' Prabowo Direspons Positif dan Tawa Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



(fas/jbr)



Hide Ads