Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merespons soal rencana Prabowo Subianto yang akan membentuk badan-badan dan kementerian baru. Herzaky menilai adanya rencana tersebut bukan untuk mengakomodasi partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM), melainkan sebuah kebutuhan untuk menjalani pemerintahan yang akan datang.
"Kalau menurut kami, itu menjadi suatu kebutuhan ya, misalnya dari awal sudah dibahas soal Badan Penerimaan Negara," kata Herzaky pada wartawan di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
"Jadi bukan ujug-ujug baru ada bikin badan ini, badan ini, nggak, tapi berdasarkan apa yang kami lihat, kami cermati sama-sama dalam 20 tahun terakhir ada kebutuhan-kebutuhan itu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herzaky mengaku tak melihat ada makna politis di balik rencana Prabowo yang akan membentuk badan dan kementerian baru. Sebab, ia yakin Prabowo akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan.
"Karena bagaimanapun, ini kan besar, kementerian banyak, posisi-posisi strategis banyak, Pak Prabowo kan tipikalnya bukan jatah atau apa, tetapi kebutuhan,"ungkapnya.
Di sisi lain, Herzaky juga menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan juga bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue. Menurutnya, tantangan bangsa Indonesia berat sehingga perlu kolaborasi.
"Nggak, nggak ada bagi-bagi kue. Kami sampai hari ini tidak ada upaya bagi-bagi kue. Tapi beliau seorang kolaborator, inginnya ayo kita sama-sama berjuang, sebagai bangsa dan negara karena tantangan bangsa ini berat, nggak mudah," pungkasnya.
(bel/dek)