Bagja: Gedung Bawaslu Saksi Hadapi Tantangan Politisasi Identitas di 2019

Bagja: Gedung Bawaslu Saksi Hadapi Tantangan Politisasi Identitas di 2019

Adrial akbar - detikNews
Minggu, 21 Apr 2024 10:06 WIB
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dan anggota Bawaslu RI Puadi memberikan keterangan pers di dalam konferensi pers di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja berharap kantornya di Jakarta Pusat yang tidak dipindah karena memiliki banyak cerita. Ia menyebut kantor Bawaslu jadi saksi sejarah politik identitas di tahun 2019.

Hal itu dikatakan Bagja dalam sambutannya di acara HUT ke-16 Bawaslu. Bagja lebih dulu mengatakan bahwa di seberang Bawaslu ada Gedung Sarinah yang bersejarah.

"Teman-teman perempuan, anda harus tahu di depan gedung Bawaslu ada gedung yang bersejarah yang berdiri pada awal pemerintahan Soekarno," kata Bagja dalam sambutannya di Bawaslu, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagja mengatakan Sarinah adalah tokoh perempuan yang dikagumi presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dirinya menyebut Sarinah yang mengajarkan Soekarno soal bagaimana mencintai Indonesia.

"Sarinah adalah tokoh perempuan yang dikagumi oleh Soekarno. Sarinah yang mengajarkan Soekarno bagaimana mencintai Indonesia, bagaimana mencintai rakyat Indonesia," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Karena hal itu, dirinya berharap agar gedung Bawaslu nantinya tidak dipindah. Sebab katanya, gedung Bawaslu jadi saksi sejarah dalam menghadapi tantangan politisasi identitas di 2019.

"Jadi jangan sampai Bawaslu pindah dari gedung ini Pak Sekjen, karena begitu kita lepas dari Sarinah maka kita jadi nir sejarah," kata dia.

"Dan gedung Thamrin 14 ini adalah gedung yang menyaksikan begitu bertahannya badan pengawas Pemilu menghadapi tantangan politisasi identitas di tahun 2019. Tepuk tangan buat gedung kita ini," tambahnya.

Dirinya juga menyebut gedung Bawaslu meski bukan cagar budaya, tapi cukup memiliki cerita. Bagja menuturkan bahwa gedung ini sempat dilempar bom molotov.

"Jadi teman-teman walaupun kita bukan gedung cagar budaya, tapi gedung ini adalah saksi dan tidak pernah ada mungkin gedung penyelenggara pemilu yang dilempar bom molotov selain gedung Bawaslu Thamrin 14 ini," tururnya.

(ial/azh)



Hide Ads