Mengingat Lagi Setgab Era SBY yang Ditawarkan Andi Arief ke Prabowo

Mengingat Lagi Setgab Era SBY yang Ditawarkan Andi Arief ke Prabowo

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Mar 2024 15:25 WIB
Prabowo minta doa restu ke SBY sebelum mendaftar ke KPU (dok Istimewa)
Prabowo Subianto saat minta doa restu ke SBY sebelum mendaftar ke KPU untuk Pilpres 2024. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief menawarkan dua opsi kepada Prabowo Subianto sebagai capres yang unggul penghitungan Pilpres 2024, salah satu opsinya ialah pembentukan Setgab Koalisi Pemerintahan seperti era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bagaimana Setgab yang dimaksud Andi Arief?

Berdasarkan catatan detikcom, Jumat (15/3/2024), Ketua DPR periode 2009-2014 Marzuki Alie menjelaskan pembentukan Setgab bukan bertujuan untuk menggantikan peran pemerintah. Mantan Sekjen Demokrat menepis anggapan Setgab bagian dari taktik partai tertentu.

"Jadi, Setgab Parpol Koalisi ini bukan menggantikan pemerintahan. Ada pengamat yang mengatakan kalau hal ini melanggar konstitusi. Kalau berbicara tentang koalisi, itu pun tidak ada di dalam konstitusi. Jadi, mengapa dikait-kaitkan. Setgab ini di luar pemerintahan," kata Marzuki Alie kala itu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/5/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Marzuki, Setgab Parpol Koalisi bukanlah hal baru, tapi sudah diwacanakan sejak Pemilu 2009 lalu. Setgab Parpol Koalisi ini sebagai wadah komunikasi di antara parpol koalisi menjadi lancar.

"Tujuan Setgab itu supaya komunikasi di antara parpol koalisi tidak missed. Kebijakaan-kebijakan yang krusial bisa dibicarakan di forum ini, seperti masalah kenaikan BBM. Tetapi, kalau bukan kebijakan krusial, tidak perlu dibicarakan," jelasnya.

ADVERTISEMENT
Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (tengah) berpelukan dengan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief (kiri) disaksikan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimuri Yudhoyono (kanan) usai melakukan pertemuan di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9). Kedatangan pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke rumah SBY itu untuk membahas pemenangan dalam Pemilihan Presiden 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj/18.Andi Arief, Prabowo Subianto dan AHY pada tahun 2014. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Dalam kontrak politik parpol koalisi pendukung SBY, telah disepakati semacam lembaga Sekretariat Gabungan. Sayangnya, koalisi parpol yang terbentuk saat itu kurang mendapat peran sebagai forum komunikasi.

Baru ketika muncul kasus Bank Century, lanjut Marzuki, Presiden SBY kembali diingatkan agar segera mewujudkan Setgab tersebut sesuai dengan kontrak politik koalisi parpol itu.

"Jadi, kalau ada perbedaan pandangan dibahas di Setgab. Dengan demikian, kebijakan atau isu itu tidak menimbulkan perdebatan yang berkepanjangan kalau langsung dibawa ke parlemen," pungkasnya.

Pada 2010, Presiden SBY sebelum bertolak ke Singapura dan Malaysia, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (17/5/2010), menjelaskan kebutuhan pembentukan Setgab Koalisi didasarkan pengalaman waktu sebelumnya dalam hal koordinasi anggota koalisi.

"Semua ketua umum partai koalisi ada di situ, semua ketua fraksi partai di parlemen ada di situ," sambung SBY.

Simak juga 'Saat Bamsoet Sapa Sugiono Gerindra Calon Seskab saat Pelantikan Waka MPR':

[Gambas:Video 20detik]






Hide Ads