Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia. KPU mengungkap ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang tersebut.
Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik mengatakan salah satu kendala pada saat PSU ialah lokasi kotak suara keliling (KSK) sempat tidak diberikan izin. Hal itu, kata Idham, lantaran karyawan di lokasi tersebut tengah bekerja.
"Ada KSK sudah ditentukan lokasinya ternyata pada hari pemungutan suara kemarin, pihak perusahaan tempat lokasi KSK tersebut tidak mengizinkan dengan alasan karyawannya sedang dalam bekerja," kata Idham kepada detikcom, Senin (11/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru diizinkan sore hari setelah mereka bekerja," sambungnya.
Selain itu, Idham menyampaikan antusiasme pemilih pun menjadi salah satu kendala lainnya. Dia mengatakan pemilih terlihat kurang antusias pada saat PSU.
"Ya antusiasme pemilih untuk datang ke TPS itu tidak seperti pada hari pemungutan suara yang sebelumnya," ujarnya.
Hal itu, kata Idham, dapat disebabkan berbagai faktor. Idham menduga tren perolehan suara di dalam negeri menjadi salah satu penyebab kurangnya antusiasme dari pemilih.
"Bisa jadi karena mereka sudah melihat tren perolehan suara di dalam negeri," ungkap dia.
Idham juga menduga adanya perubahan metode pos ke metode TPSLN menjadi salah satu faktor tidak semangatnya para pemilih. Meski begitu, Idham menegaskan pelaksanaan PSU di Kuala Lumpur berjalan dengan lancar.
"Mereka (pemilih pos) datang, memang pemilih TPSLN juga sama, antusiasmenya menurun," tuturnya.
"Secara umum alhamdulillah relatif lancar, walaupun ada beberapa kejadian yang terjadi," imbuh dia.
Sebagai informasi, pelaksanaan PSU Kuala Lumpur digelar Minggu (10/3). PSU tersebut dilakukan dengan dua metode, yakni metode TPS dan KSK.
Simak juga 'Saat Pencoblosan Ulang di Kuala Lumpur, KPU Harap WNI Berpartisipasi Aktif':