Politisi PDIP: Sandiaga Bebas Komentar, dengan Elite PPP Juga Sering Beda

Politisi PDIP: Sandiaga Bebas Komentar, dengan Elite PPP Juga Sering Beda

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Senin, 11 Mar 2024 10:03 WIB
Guntur Romli
Foto: Guntur Romli (Tangkapan layar)
Jakarta -

Politisi PDIP Guntur Romli merespons Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno yang mengaku kubu Ganjar-Mahfud sebagai pihak yang kalah sehingga tidak mau berandai-andai terkait bergabung dengan Prabowo-Gibran. Guntur Romli menegaskan Pemilu 2024 bukan soal menang dan kalah.

"Dalam Pemilu 2024 yang jadi masalah itu bukan soal kalah menang, tapi kecurangan dan pelanggaran. Ini yang mau fokus dibongkar melalui hak angket. Dan digugat ke MK. Tapi Pak Sandi bebas mau komentar apapun, dengan elite partainya sendiri PPP kan beliau juga sering beda komentar, misalnya dengan Gus Romy (Muhammad Romahurmuziy)," kata Guntur Romli saat dihubungi, Senin (11/3/2024).

Guntur lantas bicara soal peluang PDIP untuk gabung ke paslon pemenang Pemilu 2024. Dia menilai PDIP bukan partai pragmatis dan transaksional yang mengejar jabatan dan posisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PDI Perjuangan bukan partai pragmatis, transaksional, PDI Perjuangan bukan pemburu jabatan dan posisi. PDI Perjuangan kalau tidak diberi kesempatan memimpin, maka sudah memilih untuk beroposisi," ucapnya.

Selain itu, Guntur juga mengungkap arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sejauh ini kepada jajaran PDIP. "Hak angket dan gugatan ke MK. Itu sudah perintah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Sandiaga

Sandiaga sebelumnya merespons soal kemungkinan merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika sudah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024. Sandi menegaskan sebagai pihak yang kalah, dirinya enggan berandai-andai.

"Pertama-tama sebagai yang kalah, kita jangan berandai-andai," kata Sandi di Gianyar, Bali, seperti dikutip dari detikBali, Jumat (8/3).

"Kebetulan paslon yang kami usung belum berhasil. Tapi saya sangat berterima kasih diberi kesempatan berjuang dengan Pak Ganjar dan Mahfud," lanjut Sandiaga.

Sandi sadar diri berada di pihak yang kalah. Karena sadar diri itu, Sandiaga tak ingin berandai-andai untuk bergabung ke pemerintahan baru nantinya.

"Kami tahu dirilah. Kami melipir. Kami pastikan dulu dan pemerintahan ke depan ini yang nanti akan mengambil keputusan," jelasnya.

Sandiaga menyerahkan hak prerogatif ke pemerintahan baru nantinya. Dia mengatakan apapun keputusan pemerintahan nanti menjadi hal yang ditunggu masyarakat.

"Tentang isu bergabung dengan pemerintahan dan lain sebagainya tentunya itu prerogatif pemerintahan terpilih nantinya. Setiap keputusan dari pemerintahan yang terpilih nanti, dari presiden terpilih saya meyakini bahwa akan menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia dan dunia melanjutkan kesuksesan pemerintahan Pak Jokowi," katanya.

Simak juga 'Saat Suara PPP Alami Penurunan Dibanding 2019, Ini Kata Sandiaga':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/idh)



Hide Ads