Jelang PSU Kuala Lumpur, KPU RI Sosialisasikan Metode TPS ke Pemilih

Jelang PSU Kuala Lumpur, KPU RI Sosialisasikan Metode TPS ke Pemilih

Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 08 Mar 2024 19:47 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Plt Menko Polhukam/Mendagri Tito Karnavian, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Ketua KPU Hasyim Asyari, anggota Bawaslu Herwyn Malonda, dan Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memberikan keterangan pers soal meninggalnya petugas KPPS di kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Foto: Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (Andhika Prasetia-detikcom)
Jakarta -

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari berharap partisipasi masyarakat Indonesia bisa tinggi jelang pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia. Hasyim mengatakan pihaknya gencar mensosialisasikan metode TPS kepada pemilih.

"Teman-teman dari KPU yang ada di Kuala Lumpur hari ini melakukan rapat dengan perwakilan-perwakilan peserta pemilu di Kuala Lumpur untuk menginformasikan kegiatan PSU dan sosialisasi penyampaian informasi tentang penyelenggaraan PSU juga sudah disampaikan ke berbagai macam komunitas yang ada di Kuala Lumpur," ujar Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).

"Maksudnya komunitas warga Indonesia yang ada di Kuala Lumpur tentang hal itu, termasuk informasi tentang lokasi pemungutan suara ulang, metode TPS, supaya kemudian memilih juga tahu dan nama-nama di dalam DPT itu sebagaimana ketentuan di undang-undang pemilu, salinan DPT-nya juga kita sampaikan kepada peserta pemilu" sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasyim mengatakan pihaknya juga berkirim surat kepada pimpinan partai politik terkait PSU di Malaysia. Meski demikian ia tak bisa memprediksi berapa jumlah partisipasi untuk PSU di Kuala Lumpur.

Hasyim berharap antusias masyarakat Indonesia di sana tinggi untuk melakukan pemungutan suara ulang.

ADVERTISEMENT

"Soal besok tanggal 10 Maret akan hadir berapa, partisipasinya bagaimana, tentu tidak bisa diprediksi sejak sekarang. Yang dapat dilakukan KPU adalah menyampaikan informasi tentang penyelenggaraan pemungutan suara ulang baik itu tempat, waktu, dan juga nama-nama seluruhnya," ujar Hasyim.

"Kami berharap juga berbagai macam komunitas warga negara Indonesia yang ada di Kuala Lumpur juga mengikuti perkembangan ini dan kemudian juga turut hadir berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur tersebut," pungkasnya.

Diketahui, rencana awalnya metode KSK akan digelar pada 9 Maret 2024 dan metode TPS 10 Maret 2024. Namun, jadwal metode KSK akhirnya disamakan dengan metode TPS menjadi 10 Maret 2024.

KPU memulai tahapan PSU Kuala Lumpur dengan pemutakhiran daftar pemilih. Total DPT yang akan melaksanakan PSU sebanyak 62.217 pemilih.

(dwr/dwia)



Hide Ads