Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo ke KPK terkait dugaan gratifikasi di Bank Jawa Tengah (Jateng). Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, membantah laporan tersebut politis karena dirinya merupakan kader PSI.
Hal ini berawal dari KPK menegaskan bahwa pengusutan laporan atas Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo terkait dugaan penerimaan gratifikasi tidak berpengaruh terhadap urusan politik. Politikus PDIP Deddy Sitorus meragukan itu.
"Sangat politis," kata Deddy kepada wartawan, Kamis (7/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deddy menganggap laporan itu hendak mengalihkan isu wacana pengajuan hak angket terhadap proses pemilu dan dugaan penggelembungan suara di daerah-daerah. Deddy menyinggung Sugeng kader PSI di wilayah Bogor.
"Pengalihan isu soal penggelembungan suara dan hak angket, menurut saya begitu. Karena pelapornya orang PSI di Bogor, laporannya tentang di Jateng," kata dia.
![]() |
Sugeng Bantah Ada Kaitan PSI
Sugeng membantah laporannya terhadap Ganjar Pranowo ke KPK sebagai hal politis. Sugeng membantah pelaporannya itu ada kaitan dengan dirinya yang merupakan kader PSI.
"Bila dikaitkan dengan PSI pelaporan IPW oleh saya sebagai Ketua IPW itu tidak ada sangkut pautnya dengan posisi saya sebagai Ketua DPD PSI Kota Bogor maupun anggota PSI. Karena IPW bukan subkoordinasi dari pada PSI," kata Sugeng ketika dihubungi, Kamis (7/3).
Sugeng mengaku mendapatkan informasi terkait upaya laporan tersebut sudah lama. Sugeng menjelaskan baru melaporkan Ganjar belakangan ini karena menunggu proses pemungutan suara selesai.
"Saya melaporkan setelah proses pencoblosan 14 Februari, dengan pertimbangan masa kontestasi politik telah selesai, tinggal menunggu proses perhitungan suara," kata dia
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga menegaskan pelaporan Sugeng tidak politis. Sebab dalam pelaporan itu tidak ada sangkut pautnya dengan Sugeng sebagai kader PSI.
"Pak Sugeng lapor sebagai warga negara dan Ketua IPW, tidak ada kaitannya dengan PSI," kata Grace.
Simak juga 'Dana Kampanye: AMIN Rp 49 M, Prabowo-Gibran Rp 207 M, Ganjar-Mahfud Rp 506 M':