TKN Sebut Poster 'Kabinet Indonesia Emas' Hoax: Kabinet Prerogatif Presiden

TKN Sebut Poster 'Kabinet Indonesia Emas' Hoax: Kabinet Prerogatif Presiden

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 21 Feb 2024 08:30 WIB
Jakarta -

Poster 'Kabinet Indonesia Emas' berisi kabinet menteri jika Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024 beredar di media sosial (medsos). TKN Prabowo-Gibran menyebut poster tersebut hoax.

Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Bobby Adhityo Rizaldi, menerangkan isi poster 'Kabinet Indonesia Emas' spekulatif. Sebab, proses Pilpres 2024 masih panjang, ada proses politik penentuan kabinet.

"Ya menurut saya itu spekulatif, hoax, karena hasil pilpres saja belum ditetapkan secara resmi. Masih panjang tahapan-tahapannya setelah pemilu ini, pertemuan-pertemuan parpol koalisi dan sebagainya," ujar Bobby kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penentuan kabinet, menurut TKN, hak dari presiden dengan sejumlah pertimbangan salah satunya pertimbangan politik. Dia mengatakan pertimbangan untuk posisi menteri, berbeda dengan penunjukan jabatan Kapolri, Panglima, ataupun Dubes.

"Pilihan formasi kabinet adalah prerogatif Presiden, dengan mempertimbangkan banyak hal, dan tidak diharuskan ada fit proper, uji publik atau assessment test, tapi pilihan politis atau 'political appointees'," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Poster 'Kabinet Indonesia Emas' diketahui berlatar biru terang khas warna ikonik TKN. Tampak susunan foto, nama, hingga jabatan para tokoh yang disebut-sebut jadi calon menteri, seperti dilihat pada Selasa (20/2).

Di bagian atas, ada tulisan 'Kabinet Indonesia Emas'. Tampak penjelasan bahwa susunan menteri Prabowo itu menyerupai struktur kabinet era Sukarno yang melibatkan menteri muda.

Ada dua tokoh yang disebut menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yakni Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Bobby juga menepis jika poster yang muncul itu dianggap sebagai 'tes the water'. 'Test the water' adalah idiom yang bisa diartikan sebagai mengukur pendapat atau reaksi dari orang atau kelompok tertentu mengenai satu hal yang dampaknya luas.

"Bukan (test the water)," katanya.

(rfs/idn)



Hide Ads