Aria Bima Ungkit Bisa Tak Dilantik, Hendrawan Jelaskan Surat Instruksi PDIP

Aria Bima Ungkit Bisa Tak Dilantik, Hendrawan Jelaskan Surat Instruksi PDIP

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 20 Feb 2024 14:23 WIB
wakil ketua F-PDIP Hendrawan Supratikno
Hendrawan Supratikno (Istimewa)
Jakarta -

Caleg DPR RI dari PDIP, Aria Bima, menyebut dirinya bisa saja tidak dilantik sebagai anggota DPR setelah suara pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di bawah partai. Senior PDIP Hendrawan Supratikno menjelaskan surat instruksi itu menjadi pegangan bagi para caleg agar tak hanya mengamankan kepentingan sendiri.

Sebagai informasi, sebelum gelaran pemilu beberapa waktu lalu, PDIP sempat menerbitkan surat instruksi terhadap DPD, DPC, anggota Dewan, hingga seluruh caleg agar perolehan suara seluruh caleg tiap daerah sama dengan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Surat tersebut sebenarnya merupakan penegasan bahwa pileg dan pilpres adalah satu tarikan napas, satu simfoni kontestasi. Ini untuk mencegah kemungkinan para caleg hanya mengamankan kepentingannya sendiri dan mengabaikan kepentingan yang lebih besar," kata Hendrawan kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hendrawan, para caleg dikhawatirkan bersikap individualistik. Dengan begitu, kata dia, PDIP menerbitkan surat instruksi itu sebagai pengingat bagi para kader yang maju caleg.

"Dalam iklim berspirit individualistik seperti sekarang, surat tersebut menjadi pengingat dan pegangan semua kader," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Aria Bima mengatakan suara PDIP unggul pada pileg, tapi merosot di pilpres berdasarkan hasil quick count. Dia mengaku khawatir hal itu bisa membuatnya tidak dilantik sebagai caleg.

"Ya masalah, kan. Kenapa sekarang suara pileg lebih tinggi daripada suara pilpres? Karena itu, itu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua kader, termasuk saya yang ada di Solo. Karena itu, instruksi partai yang bisa membuat saya tidak bisa dilantik," kata Aria Bima di Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).

Dia pun kini menginvestigasi anomali tersebut. Dia menilai hal itu juga bisa membuatnya tidak dilantik sebagai anggota DPR.

"Kalau saya tidak bisa menginvestigasi, kenapa terjadi selisih suara DPR RI jauh lebih besar daripada suara pilpres, belum ada tambahan suara Perindo, suara Hanura, suara PPP, pengaruh Pak Mahfud Md, pengaruh Mbak Atiqoh, pengaruh Alam di kalangan milenial, pengaruh Pak Sandi. Inilah yang saya sebut anomali, gitu. Dan kalau saya tidak menyampaikan ini, saya tidak bisa menemukan, bisa-bisa Aria Bima tidak dilantik karena itu adalah instruksi Ketua Umum," ujarnya.

Simak juga Video: Real Count Pileg DPR RI 58,17%: PDIP Teratas, Disusul Golkar-Gerindra

[Gambas:Video 20detik]




(fca/maa)



Hide Ads