7 Fakta Massa Beda Kubu Gelar Aksi di Bawaslu hingga KPU

7 Fakta Massa Beda Kubu Gelar Aksi di Bawaslu hingga KPU

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 20 Feb 2024 08:14 WIB
Massa dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI Jl Thamrin Jakarta, Senin (19/2/2024).
Foto aksi demonstrasi depan kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta, 19 Februari 2024. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Senin (19/2) kemarin diwarnai oleh aksi massa di depan kantor penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu, di Jakarta Pusat. Ada kelompok-kelompok berbeda kubu yang demo seharian kemarin.

Berikut adalah fakta-fakta yang dihimpun detikcom dari pemberitaan pada Senin (19/2) kemarin.

Pagi-pagi, kepolisian sudah mengantisipasi situasi. Seribuan personel dikerahkan untuk menjaga demonstrasi. Awalnya, demonstrasi digelar di kawasan seberang Monas, Patung Arjuna Wijaya alias biasa disebut sebagai Arjuna Wiwaha atau sekadar 'patung kuda'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-faktanya:

1. Antisipasi polisi

Kepolisian menyambut rencana aksi massa yang hendak berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda hingga depan Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. Seribuan personel dikerahkan polisi.

ADVERTISEMENT

"1.978 personel disiapkan untuk melayani dan mengamankan apabila ada aksi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi, Senin (19/2) pagi kemarin.

2. Kubu Ganjar-Mahfud dari Patung Kuda ke Bawaslu

Kelompok yang pertama adalah kubu yang memprotes Pemilu 2024 ini. Mereka berasal dari kubu pendukung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md, menamakan diri sebagai Forum Komunikasi Antar Relawan Ganjar-Mahfud. Mereka mengeluarkan 'Petisi Brawijaya' yang isinya menolak hasil Pilpres 2024 karena mereka anggap menguntungkan kubu pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kita menolak hasil daripada pilpres saat ini karena terlihat secara terstruktur sistematis dan masif yang dilakukan oleh pemilu kali ini dan itu menguntungkan paslon 02," kata salah satu komponen aksi, Ketua Umum Kombas GP, Burhan Saidi, di Jl Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Minggu (18/2).

Massa Penolak Hasil Pemilu 2024 di Patung KudaMassa Penolak Hasil Pemilu 2024 di Patung Kuda Foto: Alifia Selma

Mereka ingin menggelar aksi di Patung Kuda pukul 10.00 WIB kemudian long-march alias arak-arakan ke Bawaslu. Kedua lokasi itu tidak terlalu jauh, masih di sekitar 'ubun-ubunnya' Jakarta.

Simak Video 'Catat! Jadwal dan Tahapan Rekapitulasi Suara Manual di Pemilu 2024':

[Gambas:Video 20detik]

Selanjutnya, kelompok-kelompok tak mengatasnamakan paslon yang kritis ke penyelenggara Pemilu 2024:

3. Gerakan Keadilan Rakyat, dari Monas ke Bawaslu

Kelompok Gerakan Keadilan Rakyat ini lain lagi dari kubu Ganjar. Kelompok ini menggelar aksi di depan kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, mulai tengah hari bolong pada Senin (19/2) kemarin. Dua ruas jalur tepat di depan kantor Bawaslu penuh oleh massa yang menyampaikan aspirasi. Sebelumnya, mereka arak-arakan dari arah Monas.

Massa ini kritis terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Mereka meminta Bawaslu netral terhadap semua pasangan calon, bahkan mereka meminta Bawaslu tegas terahdap paslon Pilpres 2024 yang curang.

"Dari awal mula pemilu sudah banyak kejanggalan kecurangan yang dilakukan dan saat ini kami melihat bahwa kecurangan dilakukan secara sistematis terstruktur dan masif. Kami meminta kepada bawaslu yaitu dimana kami meminta pada ending diskualifikasi paslon yang melakukan kecurangan," kata koordinator aksi, Noviana Kurniati, kepada wartawan di pintu silang barat Monas, Senin (19/2) jelang siang kemarin.

Di depan Bawaslu, sempat terjadi peristiwa dorong-dorongan, entah oleh massa kelompok mana. Massa mencoba melompati beton barrier depan kantor Bawaslu dan merusak kawat berduri. Namun akhirnya, massa tenang. Polisi menenangkan massa.

Massa di depan Bawaslu. (Kurniawan/detikcom)Massa di depan Bawaslu. (Kurniawan/detikcom)

4. Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia, di KPU

Di depan KPU, ada kelompok yang menamakan diri sebagai Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia. Sikap mereka juga kritis terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024, menolak pemilu curang. Massa aksi tampak membawa berbagai atribut di antaranya, spanduk dan bendera merah putih. Mereka tampak berorasi di dekat lampu merah kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

Massa aksi meminta KPU untuk memperbaiki Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Mereka juga meminta KPU untuk tidak berlaku curang. "Meminta Komisi II untuk memeriksa KPU RI untuk dapat ditindaklanjuti," ujar orator di atas mobil komando.

Massa juga menuntut agar Ketua KPU Hasyim Asy'ari mundur dari jabatannya. Mereka menuding Haysim telah berlaku curang. "Republik ini sudah ditunggangi, Ketua KPU Hasyim Asyari mundur," ujarnya. Massa membakar ban di jalanan sekitar lokasi. Lalu lintas Jl Imam Bonjol ditutup untuk menjaga demonstrasi ini.

Sejumlah orang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat (Jakpus). Massa menyatakan menolak pemilu curang. (Anggi M/detikcom)Sejumlah orang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat (Jakpus). Massa menyatakan menolak pemilu curang. (Anggi M/detikcom)

Simak juga Video 'Catat! Jadwal dan Tahapan Rekapitulasi Suara Manual di Pemilu 2024':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman selanjutnya, kubu yang mendukung KPU dan pelaksanaan Pemilu 2024:

5. Aliansi Mahasiswa Jaga Indonesia di KPU

Kelompok beranama Aliansi Mahasiswa Jaga Indonesia ini beda lagi. Tidak seperti kelompok-kelompok yang disebut di atas sebelumnya, kelompok ini bersikap mendukung KPU dan pelaksanaan Pemilu 2024 seperti sekarang ini. Mereka juga meminta agar KPU tidak takut intimidasi.

"Kami memilih untuk berkomitmen bahwa akhir-akhir ini ada penggiringan opini untuk menolak atau tidak mempercayai KPU dalam hal perhitungan suara yang sedang berlangsung," ujar orator, di seberang kantor KPU, tak jauh dari kelompok yang beda sikap, di Jl Imam Bonjol, kemarin.

Massa demo di depan kantor KPU RIMassa demo di depan kantor KPU RI Foto: Anggi/detikcom

6. Tiga kelompok 'pemuda dan mahasiswa', di Bawaslu

Kantor Bawaslu RI kembali didatangi massa aksi. Kali ini, terdapat tiga kelompok massa aksi. Mereka menolak intimidasi terhadap lembaga penyelenggara pemilu. Tiga kelompok yang menggelar demontrasi ini menamakan diri sebagai 'Mahasiswa Cinta Indonesia Damai', 'Pemuda Indonesia Cinta Damai', dan 'Masyarakat Indonesia Cinta Damai'.

Kelompok-kelompok ini pro-KPU dan Bawaslu, serta mendukung kelanjutan pelaksanaan Pemilu 2024 ini. Ketiga massa ini meminta agar proses demokrasi tetap dijunjung tinggi. Mereka juga menyerukan untuk tidak ada tindakan yang mengintimidasi Bawaslu maupun KPU.

"Kami berdiri di sini sebagai warga negara yang peduli terhadap proses demokrasi. Kami menolak segala bentuk intimidasi terhadap KPU dan Bawaslu dan kami percaya bahwa mereka mampu menjalankan tugasnya dengan integritas," kata orator bernama Lingga Pangayumi di depan kantor Bawaslu, Senin (19/2) jelang sore kemarin.

Demonstrasi di depan Bawaslu RI, Jakarta Pusat, 19 Februari 2024. (Kurniawan Fadilah/detikcom)Demonstrasi di depan Bawaslu RI, Jakarta Pusat, 19 Februari 2024. (Kurniawan Fadilah/detikcom)

7. Aksi bubar saat petang

Semua aksi, baik di depan kantor Bawaslu di Jl MH Thamrin maupun di depan kantor KPU di Jl Imam Bonjol semuanya bubar sebelum matahari terbenam total. Di depan Bawaslu, massa bubar pukul 17.30 WIB. Lalu lintas kembali normal.

Di depan KPU, massa meninggalkan lokasi sekitar pukul 18.10 WIB. Setelah itu, kondisi jalanan depan KPU sepi, kemudian lalu lintas dibuka lagi dan jalanan ramai kembali.

Simak juga Video 'Catat! Jadwal dan Tahapan Rekapitulasi Suara Manual di Pemilu 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)



Hide Ads