Massa Protes Pemilu Long March ke Bawaslu, Lalin Arah Bundaran HI Macet

Massa Protes Pemilu Long March ke Bawaslu, Lalin Arah Bundaran HI Macet

Kurniawan Fadilah - detikNews
Senin, 19 Feb 2024 11:21 WIB
Jakarta -

Sekelompok massa yang menamakan diri sebagai Gerakan Keadilan Rakyat menggelar demonstrasi di pintu silang barat monumen nasional (Monas), Jakarta Pusat (Jakpus). Dalam aksinya, massa yang membawa spanduk bertuliskan 'Selamatkan Demokrasi, Tolak Pemilu Rekayasa' melakukan long march ke Bawaslu.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (19/2/2024), massa memulai orasi pukul 10.20 WIB. Massa tampak mengenakan atribut ikat kepala hingga membawa bendera merah putih.

Usai melakukan orasi di pintu silang barat Monas, massa pun mulai bergerak menuju kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin. Aksi long march ini pun di kawal oleh pihak kepolisan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat long march yang dilakukan massa aksi, kemacetan pun terjadi di Jalan MH Thamrin mulai dari Patung Kuda. Pengendara harus memperlambat laju kendaraannya. Sesekali suara Klakson juga terdengar dari beberapa kendaraan.

Lalin arah Bundaran HI macet gegara demo massa protes PemiluLalin arah Bundaran HI macet gegara demo massa protes Pemilu Foto: (Kurniawan Fadilah/detikcom)

Koordinator aksi, Noviana Kurniati menjelaskan demo kali ini menuntut agar Bawaslu dapat tetap bersikap netral dalam menangani segala bentuk laporan kecurangan dalam Pemilu 2024.

ADVERTISEMENT

"Kami meminta Bawaslu harus bekerja keras, profesional, harus tegas, harus bisa tidak ada tebang pilih, bersikap netral. Dia harus tau fungsi dan tupoksinya. Ini adalah masukan yang positif bagi Bawaslu untuk ke depannya agar bisa lebih baik," kata Noviana kepada wartawan di pintu silang barat Monas, Senin (19/2/2024).

Dia mengungkapkan mengambil langkah untuk menggelar aksi lantaran menganggap masih banyak kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024. Dia pun meminta Bawaslu dapat bersikap tegas bisa mendiskualifikasi pasangan calon yang paling banyak melakukan kecurangan.

"Dari awal mula pemilu sudah banyak kejanggalan kecurangan yang dilakukan dan saat ini kami melihat bahwa kecurangan dilakukan secara sistematis terstruktur dan masif. Kami meminta kepada bawaslu yaitu dimana kami meminta pada ending diskualifikasi paslon yang melakukan kecurangan," pungkasnya.

Lihat Video '1.978 Polisi Diterjunkan Amankan Demo di Bawaslu RI':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/maa)



Hide Ads