Hari Rabu, 14 Februari 2024, menjadi salah satu hari bersejarah bagi Republik Indonesia setelah gelaran pemilihan umum (pemilu) yang kerap diberi tajuk pesta demokrasi. Menilik ke belakang, sejatinya Indonesia pertama kali menggelar pemilu pada 1955 meski berbeda dengan yang digelar saat ini.
Momen-momen bersejarah itu dipamerkan dengan apik di Ruang Galeri, Antara Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Total ada 56 foto karya para pewarta foto lintas zaman yang dipamerkan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional.
Tampak salah satu foto hitam putih yang menampilkan Presiden pertama RI Sukarno yang tersenyum ketika memasukkan surat suara ke dalam kotak. Foto itu merupakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan keterangan Presiden Sukarno selaku kepala negara memasukkan surat suara di kotak suara di TPS Kementerian Penerangan pada tanggal 15 Desember 1955.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 1955 memang merupakan pemilu pertama di Indonesia. Namun bedanya adalah saat itu pemilu dilaksanakan untuk memilih anggota konstituante. Sedangkan pemilu yang sifatnya untuk memilih presiden dan wakil presiden berlangsung sejak 2004 hingga saat ini.
![]() |
Masih pada 1955, ada pula foto yang menunjukkan Mohammad Hatta sedang menekuri surat kabar saat mengantre di TPS Gedung Olah Raga. Foto itu juga dilabeli ANRI pada tanggal yang sama dengan foto Sukarno, yaitu 15 Desember 1955.
Selain itu, ada foto lain yang menampilkan Presiden kedua Indonesia Soeharto sedang menyaksikan Tien Soeharto memberikan suara di TPS II, Jalan Cendana 31, Gondangdia, Jakarta Pusat. Foto itu dilabeli Antara Foto dengan tanggal 23 April 1987.
![]() |
Galeri ini semacam mesin waktu pemilu ketika tampak pula foto para capres-cawapres pada Pemilu 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Foto ketiga pasangan capres-cawapres yang ditampilkan itu ketika mereka melaksanakan debat terakhir di Jakarta Convention Center (JCC) pada 4 Februari 2024.
Foto-foto yang ditampilkan pada pameran foto itu dikuratori Ismar Patrizki. Foto-foto itu gabungan dari karya wartawan pewarta foto, foto-foto dokumenter dari perpustakaan nasional hingga foto dari Nederlands Instituut Voor Militaire Historis dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, menyebut foto-foto yang dipamerkan juga menampilkan potret kehidupan pers.
"Yang dipamerkan 56 yang mengambil angle adalah sebuah potret kehidupan pers dalam meng-cover kegiatan pemilu, khususnya pilpres dari tahun 1955 sampai tahun 2024," ucap Akhmad.
"Kita juga ada kegiatan wartawan yang ter-cover dalam kesibukannya melakukan tugas-tugas jurnalistik di tengah kehidupan demokrasi dan pembangunan," imbuhnya.
(dhn/maa)